Categories: Perbankan

Dukungan BRI Kepada Keuangan Berkelanjutan Melalui Penyaluran Kredit

Jakarta – PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) menjadi salah satu perbankan nasional yang gencar dalam menyalurkan kredit ke sektor berkelanjutan. Di sepanjang 2021, bank yang dipimpin oleh Sunarso sebagai Direktur Utama ini menyalurkan Rp617,8 triliun pada sektor berkelanjutan, naik 12,2% dibanding tahun lalu.

Sektor satu ini memang tengah didorong Pemerintah di tengah ketidakpastian ekonomi global dan perubahan iklim. Keuangan berkelanjutan juga menjadi salah satu agenda utama pada Presidensi G20 yang dipegang oleh Indonesia tahun ini.

“BRI adalah first movers dalam sustainable finance di Indonesia dimana 65,5% dari total kredit BRI atau setara dengan Rp617,8 triliun disalurkan kepada aktivitas bisnis berkelanjutan dan angka tersebut tumbuh sebesar 12,2% (yoy),” jelas Sunarso pada paparan kinerja BRI beberapa waktu lalu.

Saat ini, penyaluran kredit sektor berkelanjutan BRI memang masih menjadi yang terbesar di antara beberapa bank lain. Misalnya saja di 2021, Bank BNI yang menyalurkan Rp582,4 triliun, Mandiri menyalurkan Rp205,4 triliun, BCA menyalurkan Rp154,4 triliun, dan Maybank menyalurkan sebesar Rp38,2 triliun.

Kontribusi BRI dalam sektor berkelanjutan tidak berhenti pada penyaluran kredit saja. Dalam Sustainability Report 2021, BRI mencatatkan beberapa efisiensi dalam pemanfaatan energi. Penggunaan air dan kertas dalam proses bisnis misalnya, masing-masing turun 37% dan 16% di 2021. Pengunaan listrik juga turun dari Rp556,17 di 2020 menjadi Rp553,04 miliar di 2021. Inisiatif-inisiatif ini tentunya akan mepu mengurangi emisi gas rumah kaca.

“Perjuangan melawan perubahan iklim telah mendorong ambisi BRI untuk mendukung kegiatan yang sejalan dengan komitmen keuangan berkelanjutan. BRI melihat hal tersebut sebagai peluang untuk bidang bisnis baru, seperti di bidang energi terbarukan, mobil listrik, efisiensi energi, dan pengelolaan sumber daya,” ucap Sunarso.

Di sisi lingkungan, BRI juga berkomitmen untuk tidak berpartisipasi pada proyek yang melibatkan kerusakan lingkungan, tidak sesuai dengan AMDAL yang telah dikirimkan kepada tim analis BRI, seperti perusakan hutan hujan, polusi tanah, udara, dan air yang melanggar poin poin monitoring RKL/RPL dan UKL/UPL yang dikirimkan debitur pada saat pengajuan kredit atau dengan kata lain melanggar komitmen Keuangan Berkelanjutan yang telah menjadi arah dan tujuan Rencana Aksi Keuangan Berkelanjutan (RAKB) BRI. (*)

 

Editor: Rezkiana Nisaputra

Evan Yulian

Recent Posts

Hashim Djojohadikusumo Raih Penghargaan ‘Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability’

Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More

10 hours ago

Dua Saham Bank Ini Patut Dilirik Investor pada 2026

Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More

11 hours ago

Hashim Soroti Pentingnya Edukasi Publik Terkait Perubahan Iklim

Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More

12 hours ago

OJK Sederhanakan Aturan Pergadaian, Ini Poin-poinnya

Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More

13 hours ago

40 Perusahaan & 10 Tokoh Raih Penghargaan Investing on Climate Editors’ Choice Award 2025

Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More

13 hours ago

Jelang Akhir Pekan, IHSG Berbalik Ditutup Melemah 0,09 Persen ke Level 8.632

Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More

14 hours ago