Ekonomi dan Bisnis

Dukung UMKM dalam Perkembangan Industri Digital

Jakarta — Perkembangan industri digital seharusnya makin memudahkan para pelaku usaha, mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk mengembangkan bisnisnya.

Namun, nyatanya, peningkatan akses internet serta kemajuan industri digital yang telah menciptakan disrupsi pada dunia bisnis berbanding terbalik dengan data dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah.

Data tersebut menunjukkan, jumlah UMKM yang sudah memanfaatkan platform online dalam memasarkan produknya adalah sekitar 3,79 juta atau hanya 8% dari 59,2 juta total pelaku UMKM yang ada di Indonesia.

Perihal itu yang menjadi latar belakang Exabytes Indonesia menyelenggarakan Exabytes eCommerce Conference (EEC) 2018, yakni sebuah konferensi eCommerce tahunan yang mempertemukan para pemain besar eCommerce terkemuka untuk mendukung pertumbuhan bisnis para pelaku UMKM dengan menyediakan sarana belajar dan berbagi ilmu.

“Ini tahun kedua di Indonesia, sebelumnya rutin conference di Malaysia. Melihat potensi ecommerce di Indonesia maka berani adakan untuk memajukan industri, berkontribusi langsung terhadap perekonomian negara dan membangun ekosistem. Kita pengen menginspirasi UMKM atau attendence yang datang,” ujar Country Manager Exabytes Indonesia, Indra Hartawan, Selasa, (14/08).

Baca juga: BI Terapkan Tiga Langkah Dorong UMKM ke Pasar Global

Sementara itu, Digibank by DBS mendukung penuh acara yang diikuti oleh berbagai eCommerce dan perusahaan teknologi di Indonesia, seperrti Go-Jek, Shopee Indonesia, RedDoorz, SHOPBACK, Fave, Koinworks, dan lainnya.

Senior Vice President Digibank by DBS, Neni Veronica berharap, para pelaku bisnis eCommerce, baik seller maupun buyer, bisa memanfaatkan teknologi mobile banking Digibank sebagai alat pembayaran mereka. Terlebih, penetrasi perbankan tidak sebesar penetrasi ponsel pintar di Indonesia. Maka sebagai pelaku jasa keuangan, pihaknya harus berupaya memberikan akses pembuatan rekening perbankan yang mudah kepada seluruh masyarakat di daerah terpencil Indonesia.

“Masih banyak orang diluar sana tidak punya rekening. Digibank ada fitur yang bisa mempermudah proses pembayaran, mempermudah syarat untuk buka rekening, setoran minimum tidak ada, tidak ada biaya administrasi bulanan, tidak ada biaya transfer. Kita memberikan akses agar orang bisa bikin rekening dengan mudah. UMKM bisa masuk,” katanya. (Ayu Utami)

Risca Vilana

Recent Posts

IHSG Kembali Dibuka Naik 0,44 Persen ke Level 7.769

Jakarta - Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9:00 WIB, Jumat, 18 Oktober 2024, Indeks… Read More

53 mins ago

OJK Bergabung dengan Global Asia Insurance Partnership, Perkuat Perasuransian di Asia

Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengumumkan telah bergabung dengan Global Asia Insurance Partnership (GAIP)… Read More

59 mins ago

KBank Perkuat Ekspansi Regional, Tegaskan Investasi pada Bank Maspion

Bangkok - Kasikorn Bank (KBank) semakin mengukuhkan posisinya di kawasan ASEAN dan sekitarnya dengan strategi… Read More

3 hours ago

IHSG Berpotensi Melemah Setelah Reli 5 Hari

Jakarta - BNI Sekuritas menyoroti pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara teknikal pada hari… Read More

3 hours ago

Solo International Art Camp 2024, Seni yang Menghubungkan Dunia

Solo - Solo International Art Camp (SIAC) 2024 kembali lagi. Event yang digelar pada 17-24… Read More

3 hours ago

Kejahatan Siber Meningkat, Kenali Modus Penipuan Investasi Gaya Baru

Jakarta - Perkembangan teknologi digital yang pesat telah mendorong industri keuangan memperluas jaringan melalui aplikasi… Read More

12 hours ago