Jakarta – Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) yang sudah menginjak usia ke-26 tahun telah menyusun beberapa rencana strategis untuk mendukung pengembangan pasar modal Indonesia melalui inovasi terbaik dalam menghadapi tahun 2024 dan bakal diimplementasi pada kuartal I.
Rencana strategis KSEI pertama yang akan diimplementasikan tahun depan adalah platform administrasi prinsip mengenal nasabah atau know your customer (KYC), di mana KSEI sebelumnya telah mengembangkan platform untuk layanan administrasi prinsip mengenali nasabah (LAPMN) yang diberi nama CORES.KSEI (centralized investor data management system).
Baca juga: KSEI Catat Investor Pasar Modal Tumbuh 17,6 Persen di Akhir 2023, Totalnya jadi Segini
Direktur Pengembangan Infrastruktur dan Manajemen Informasi KSEI, Dharma Setyadi, mengatakan bahwa dengan CORES.KSEI, pemakai jasa dan investor pasar modal dapat menggunakan platform terpusat untuk digitalisasi data dan dokumen KYC nasabah, sehingga dapat dilakukan sharing data KYC pada proses pembukaan rekening berikutnya agar lebih efisien dan tidak diperlukan proses berulang.
“KSEI berharap platform CORES.KSEI dapat mendukung akselerasi pendalaman pasar melalui kemudahan proses consumer due diligence di sisi Penyedia Jasa Keuangan dan nasabah, sehingga jumlah investor di pasar modal dapat tumbuh lebih cepat melalui platform yang berbasis elektronik dan fintech,” ucap Dharma dalam Media Gathering KSEI HUT ke-26 di Jakarta, 27 Desember 2023.
Lalu, Dharma menambahkan bahwa, KSEI juga telah siap untuk merealisasikan pengembangan terkait alternatif penyimpanan dana nasabah pada Sub Rekening Efek (SRE) dan Invesor Fund Unit Account (IFUA).
“SRE maupun IFUA merupakan rekening yang digunakan untuk proses transaksi di pasar modal, yaitu SRE untuk instrumen efek bersifat ekuitas dan efek bersifat utang, serta IFUA untuk instrumen reksa dana,” imbuhnya.
Baca juga: OJK Incar Transaksi Harian Pasar Modal di 2024 Tembus Rp12,25 Triliun
Adapun, pemanfaatan SRE dan IFUA sebagai alternatif penyimpanan dana nasabah pasar modal ini bertujuan untuk memudahkan investor, khususnya individu mulai dari pembukaan rekening investasi, saat melakukan transaksi hingga penyelesaian transaksi.
Selain itu, SRE dan IFUA pun berfungsi sebagai alternatif penyimpanan dana nasabah yang dapat menjadi pilihan bagi investor untuk menyimpan dana yang digunakan untuk transaksi pasar modal selain Rekening Dana Nasabah (RDN) yang saat ini diterapkan. (*)
Editor: Galih Pratama
Jakarta - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) resmi membuka penjualan tiket kereta cepat Whoosh… Read More
Jakarta - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus berkomitmen mendukung pengembangan sektor pariwisata berkelanjutan… Read More
Tangerang - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) meluncurkan program… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat bahwa data perdagangan saham selama periode 16-20… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat di minggu ketiga Desember 2024, aliran modal asing keluar… Read More
Jakarta - PT Asuransi BRI Life meyakini bisnis asuransi jiwa akan tetap tumbuh positif pada… Read More