Perbankan

Dukung Pemerintah, BCA Menjadi Mitra Distribusi Penjualan SBR003

Jakarta – PT Bank Central Asia Tbk (BCA) turut mendukung penjualan perdana atas surat utang yang diterbitkan oleh pemerintah yaitu Savings Bond Ritel (SBR) seri SBR003 dengan menjadi Mitra Distribusi yang resmi ditunjuk oleh Kementerian Keuangan Republik Indonesia.

Hadir dalam peluncuran dan penjualan perdana SBR003 Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Luky Alfirman, Direktur BCA Henry Koenaifi, Senior Executive Vice President Wealth Management BCA Christine Setyabudhi beserta manajemen mitra distribusi lainnya di Jakarta, Senin (14/05).

“Sebagai salah satu bank swasta nasional terbesar di Indonesia, merupakan suatu kehormatan bagi kami dapat menjadi salah satu Mitra Distribusi yang ditunjuk oleh Kementerian Keuangan. Ini merupakan kepercayaan yang kami harus jaga,” terang Henry di Jakarta, Senin 14 Mei 2018.

Berbeda dari seri-seri sebelumnya, seri SBR003 ini merupakan seri pertama yang dapat diperoleh masyarakat dengan cara melakukan pembelian online atau sistem elektronik yang disediakan oleh Mitra Distribusi seperti bank, perusahaan efek hingga perusahaan teknologi finansial (financial technology).

Baca juga: Di Era Digital, BCA Tetap Kembangkan Layanan Konvensional

“Tentunya dengan fasilitas pembelian secara online akan menambah kenyamanan nasabah dan investor dalam melakukan transaksi dan menjadi daya tarik tersendiri khususnya bagi generasi zaman now (millennials) yang kesehariannya tak lepas dari teknologi digital,” lanjut Henry.

Bagi nasabah BCA dan investor yang ingin melakukan pembelian SBR003 harus memiliki akun KlikBCA Individu dan membuat Single Investor Identification dan rekening surat berharga melalui Kantor BCA terdekat yakni seluruh Kantor Cabang Utama (KCU) atau Kantor Cabang Pembantu (KCP) BCA yang memiliki ruangan Prioritas, agar saat masa penawaran dimulai, nasabah dapat memperoleh SBR003 dengan mudah, aman, dan cepat.

Nominal pemesanan SBR003 cukup terjangkau dimulai dari Rp1 juta dan memiliki kupon mengambang dengan kupon minimal (floating with floor) sebesar 6,80% per tahun. SBR seri ini merupakan instrumen investasi yang tidak dapat diperdagangkan. Meski begitu, terdapat fasilitas early redemption atau pencairan sebagian pokok sebelum jatuh tempo. Adapun kuota pencairan maksimal yaitu 50%, dengan nominal minimal pencairan Rp1 juta, kelipatan Rp1 juta.

“Kiranya inovasi pembelian secara online dengan nominal pemesanan yang cukup terjangkau, yang kita lakukan bersama ini dapat terus menumbuhkan masyarakat yang gemar berinvestasi,” tutup Henry.(*)

Suheriadi

Recent Posts

Harita Nickel Raup Pendapatan Rp20,38 Triliun di Kuartal III 2024, Ini Penopangnya

Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More

8 hours ago

NPI Kuartal III 2024 Surplus, Airlangga: Sinyal Stabilitas Ketahanan Eksternal Terjaga

Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More

9 hours ago

Peluncuran Reksa Dana Indeks ESGQ45 IDX KEHATI

Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More

10 hours ago

Pacu Bisnis, Bank Mandiri Bidik Transaksi di Ajang GATF 2024

Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More

10 hours ago

Eastspring Investments Gandeng DBS Indonesia Terbitkan Reksa Dana Berbasis ESG

Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More

12 hours ago

Transaksi Kartu ATM Makin Menyusut, Masyarakat Lebih Pilih QRIS

Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More

12 hours ago