Yogyakarta – Guna mengatasi defisit neraca transaksi berjalan Indonesia yang meningkat 3,31 persen (yoy) pada 2018, Bank Indonesia (BI) mendorong reformasi struktural di sektor pariwisata.
“Ini yang menjadi PR kita, reformasi struktural itu yang sedang kita dorong terus,” ujar Kepala Divisi Pengembangan Ekonomi dan Keuangan BI DKI Jakarta, Djoko Raharto di Yogyakarta, Senin, 15 Juli 2019.
Djoko menambahkan, reformasi struktural perlu dilakukan salah satunya pada sektor pariwisata, karena sektor ini merupakan penyumbang devisa terbesar bagi Indonesia.
“Salah satunya untuk mendorong perekonomian adalah pariwisata. Untuk Jakarta, fokusnya yaitu di objek Kota Tua dan Kepulauan Seribu,” tambahnya.
Lebih lanjut dirinya berharap, pihaknya bisa menjadi mitra untuk mengawal perekonomian di DKI Jakarta. “Ini menjadi tugas kita bersama-sama juga untuk mendorong sektor pariwisata nasional,” tutupnya. (*) Bagus Kasanjanu
Jakarta - Bank Mandiri terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung program 3 juta rumah yang diinisiasi… Read More
Jakarta – Akhir tahun menjadi momen yang cocok untuk menghabiskan liburan bareng keluarga. Jika Anda… Read More
Jakarta – Pemerintah menyiapkan anggaran sebesar Rp20 triliun untuk kredit investasi padat karya pada tahun 2025. Anggaran… Read More
Jakarta – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat per 20 Desember 2024, terdapat 22 perusahaan… Read More
Jakarta - Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI Said Abdullah meminta pemerintah melakukan mitigasi risiko… Read More
Jakarta - PT Jasa Marga (Persero) Tbk. mencatat sebanyak 1.170.098 kendaraan meninggalkan wilayah Jabotabek pada… Read More