“Dalam mesin ini juga ada aplikasi mini ATM, khusus untuk BNI karena di BNI ada menu bansos dan kartu petani dimana pemilik kartu bisa cek berapa dia punya kredit atau cek produksi taninya dan sebagainya,” jelas Irni
Untuk produksi awalnya, Irni mengaku telah memproduksi sekitar 40.000 mesin EDC C680 dengan nilai investasi yang di keluarkan untuk satu mesin EDC terbarunya di harga Rp2 juta. “Kita baru launch dua bulan lalu dan yang baru keluar saat ini 40.000 mesin EDC C680,” tambah Irni.
Irni menyebut hingga saat ini baru pihak Bank BNI dan Bank BRI yang menggunakan mesin terbarunya ini, dan hingga akhir tahun imi diperkirakan beberapa bank Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) lain akan bergabung. “Mengikuti Bank Himbara lain pada akhir tahun ini,” tukasnya. (*)
Editor: Paulus Yoga
Page: 1 2
Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan telah melaporkan hingga 20 Desember 2024, Indonesia Anti-Scam… Read More
Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) membidik penambahan sebanyak dua juta investor di pasar… Read More
Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) masih mengkaji ihwal kenaikan PPN 12 persen… Read More
Jakarta – Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menegaskan kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi… Read More
Jakarta – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, Senin, 23 Desember 2024, ditutup… Read More
Jakarta – Di tengah penurunan kunjungan wisatawan, PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk (PJAA) tercatat mampu… Read More