“Dalam mesin ini juga ada aplikasi mini ATM, khusus untuk BNI karena di BNI ada menu bansos dan kartu petani dimana pemilik kartu bisa cek berapa dia punya kredit atau cek produksi taninya dan sebagainya,” jelas Irni
Untuk produksi awalnya, Irni mengaku telah memproduksi sekitar 40.000 mesin EDC C680 dengan nilai investasi yang di keluarkan untuk satu mesin EDC terbarunya di harga Rp2 juta. “Kita baru launch dua bulan lalu dan yang baru keluar saat ini 40.000 mesin EDC C680,” tambah Irni.
Irni menyebut hingga saat ini baru pihak Bank BNI dan Bank BRI yang menggunakan mesin terbarunya ini, dan hingga akhir tahun imi diperkirakan beberapa bank Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) lain akan bergabung. “Mengikuti Bank Himbara lain pada akhir tahun ini,” tukasnya. (*)
Editor: Paulus Yoga
Page: 1 2
Jakarta - Pemerintah akan melakukan perubahan kebijakan atau deregulasi sebagai langkah negosiasi perdagangan yang dinilai… Read More
Jakarta – Chief Investment Officer Allianz Indonesia Ni Made Daryanti memproyeksikan, sepanjang tahun 2025 masih… Read More
Jakarta - PT Helios Informatika Nusantara (Helios), perusahaan penyedia infrastruktur digital asal Indonesia, resmi ditunjuk… Read More
Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai jalur negosiasi yang dilakukan Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah… Read More
Jakarta - Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) resmi menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan Otoritas Jasa Keuangan… Read More
Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini, Jumat, 25 April 2025, kembali… Read More