Terpopuler

Dukung LKM, Datacomm dan Aliansi Partner Tawarkan Solusi Terpadu

Jakarta – PT Datacomm Diangraha (Datacomm), perusahaan penyedia layanan teknologi network untuk berbagai bisnis di Indonesia, melalui divisi bisnisnya yaitu Datacomm Cloud Business memperkenalkan solusi Core Digital Terpadu untuk Lembaga Keuangan Mikro (LKM) seperti Bank Perkreditan Rakyat (BPR), Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS), Koperasi Simpan Pinjam (KSP), dan perusahaan Teknologi Financial (TekFin) di Tanah Air.
Solusi Core Digital Terpadu merupakan kerja sama dalam bentuk aliansi partner yang melibatkan IKKAT, Turnkey Lender, InfoConnect, Invision dan Datacomm. Dalam aliansi ini, Datacomm menyediakan Pusat Data yang telah memperoleh sertifikat Rated-3 dan DCOS-4 TIA-942.
Solusi Core Digital Terpadu yang ditujukan untuk LKM ini dikemas dalam layanan mobile diatas cloud platform, sehingga kegiatan operational dan kolaborasi dapat di lakukan secara aman dan handal dengan dilengkapi sistem Disaster Recovery.
Solusi yang lengkap ini terdiri dari Solusi Core Digital Terpadu untuk Lembaga Keuangan Mikro, Solusi Otomatis Pemberian Kredit Pinjaman Berbasis Cloud untuk Lembaga Keuangan Mikro dengan Menggunakan Artificial Intelligence (AI) dan Kartu Skor Terpadu. Kemudian ada Sistem Informasi Keuangan dan Pengelolaan Dokumen Secara Terpadu yaitu DOCUFLO, pun
Contact Center Berbasis Internet bagi Lembaga Keuangan Mikro untuk Memenuhi Regulasi dengan Teknologi Mutakhir yang Ekonomis dan Anti Ribet.
Dengan memanfaatkan solusi ini diharapkan para LKM dapat lebih maksimal dan fokus untuk melakukan otomatisasi,  memperluas, dan mengakselerasikan bisnis mereka tanpa harus dibebani oleh mahalnya belanja investasi atau Capital Expediture untuk membeli perangkat TI, kesulitan merektur SDM yang memiliki kemampuan TI yang terlatih, atau tingginya biaya untuk menambah jaringan kantor cabang.
Dengan menghadirkan solusi Core Digital Terpadu yang dikemas dalam layanan mobile dan berbasis cloud yang reliable, scalable, dan secure ini diharapkan bisnis Lembaga Keuangan Mikro di Tanah Air dapat semakin berkembang dan maju.
“Menggunakan solusi ini, LKM diharapkan dapat memberikan layanan keuangan kepada semakin banyak lapisan masyarakat dan pebisnis, yang pada gilirannya dapat membantu pemerintah Indonesia mencapai target inklusi keuangan nasional sebesar 75 persen di tahun 2019,” kata Tan Wie Tjin, President Director, Datacomm Diangraha.
Mengutip studi dari McKinsey Institute, Indonesia memiliki lebih dari 59 juta pelaku UMKM yang telah memberi kontribusi 56 persen dari total perekonomian negara. UMKM tersebut memerlukan dukungan layanan keuangan, misalkan permodalan, untuk berkembang. Namun kenyataannya, masih ada kendala baik di industri perbankan dan kalangan UMKM itu sendiri sehingga dukungan layanan keuangan itu belum dapat sepenuhnya berjalan.
Sebagai alternatif, hadirlah Lembaga Keuangan Mikro (LKM) seperti BPR, BPRS, KSP dan perusahaan TekFin untuk membantu para UMKM ini untuk terus berkembang, misalkan dengan menyalurkan kredit bagi UMKM di pelosok daerah terpencil.
Untuk bisa beroperasi dengan efisien dan efektif sehingga dapat berkembang dengan baik semua lembaga keuangan, termasuk LKM, memerlukan dukungan sistem TI yang reliable, scalable, dan secure. Namun, ada sejumlah tantangan yang dihadapi oleh LKM dalam mengembangkan sistem TI untuk mendukung bisnis mereka.
Beberapa tantangan itu di antaranya bagaimanaun infrastuktur TI tanpa harus mengeluarkan investasi yang besar;
Bagaimana memanfaatkan teknologi mobile phone dan internet untuk memperluas jangkauan service dan meningkatkan kualitas service yang diberikan kepada pelanggan; dan
Bagaimana bisa mempergunakan teknologi TI yang terdepan dan terbaik tanpa terhalang oleh tingkat kemampuan internal staff.
Maka disinilah kehadiran solusi seperti Core Digital Terpadu dapat menjawab tantangan yang dihadapi oleh kalangan LKM tersebut. “Kami ingin membantu Lembaga Keuangan Mikro untuk merubah CaPex menjadi OpEx sehingga mereka tidak terbebani biaya investasi yang besar dan bisa fokus menjalankan bisnisnya dengan lebih maksimal,” kata Budi Haryanto, Marketing Manager, Turnkey Lender.
“LKM perlu mengikuti perkembangan teknologi, salah satunya dalam digitalisasi dokumen yang akan memberikan benefit salah satunya adalah menghindari fraud penggunaan dokumen berkali-kali untuk pengajuan pinjaman,” sambung Andy Phan, selaku President Director dari PT InfoConnect Solusi Indonesia. (*)

Dwitya Putra

Recent Posts

Obligasi Hijau, Langkah Pollux Hotels Menembus Pembiayaan Berkelanjutan

Poin Penting Pollux Hotels Group menerbitkan obligasi berkelanjutan perdana dengan penjaminan penuh dan tanpa syarat… Read More

14 hours ago

BRI Bukukan Laba Rp45,44 Triliun per November 2025

Poin Penting BRI membukukan laba bank only Rp45,44 triliun per November 2025, turun dari Rp50… Read More

20 hours ago

Jadwal Operasional BCA, BRI, Bank Mandiri, BNI, dan BTN Selama Libur Nataru 2025-2026

Poin Penting Seluruh bank besar seperti BCA, BRI, Mandiri, BNI, dan BTN memastikan layanan perbankan… Read More

21 hours ago

Bank Jateng Setor Dividen Rp1,12 Triliun ke Pemprov dan 35 Kabupaten/Kota

Poin Penting Bank Jateng membagikan dividen Rp1,12 triliun kepada Pemprov dan 35 kabupaten/kota di Jateng,… Read More

22 hours ago

Pendapatan Tak Menentu? Ini Tips Mengatur Keuangan untuk Freelancer

Poin Penting Perencanaan keuangan krusial bagi freelancer untuk mengelola arus kas, menyiapkan dana darurat, proteksi,… Read More

22 hours ago

Libur Nataru Aman di Jalan, Simak Tips Berkendara Jauh dengan Kendaraan Pribadi

Poin Penting Pastikan kendaraan dan dokumen dalam kondisi lengkap dan prima, termasuk servis mesin, rem,… Read More

1 day ago