Perbankan

Dukung Ekosistem Hijau, KB Bukopin Optimalkan Pembiayaan Mobil Listrik

Jakarta – Bank KB Bukopin terus genjot pembiayaan kepemilikan mobil listrik. Melalui Korean Link Business, KB Bukopin telah memberikan pembiayaan kepada dealer authorized Hyundai, serta melakukan kerja sama pembiayaan atau join financing dengan PT Sunindo Kookmin Best Finance (SKBF) untuk penyaluran kredit kepemilikan mobil listrik.

Korean Link Business sendiri adalah inisiasi yang didukung oleh KB Kookmin Bank selaku Ultimate Shareholder. Layanan ini menyasar pada korporasi-korporasi Korea yang beroperasi di Indonesia. Layanannya juga beragam, mencakup penyaluran kredit, penghimpunan dana, garansi bank, serta fasilitas trade finance seperti LC, SKBDN, dan standby LC. Jaringan layanan ini dirancang untuk mengakselerasi dan memperluas layanan KB Bukopin.

Selain pembiayaan kepada para dealer mobil Hyundai, KB Bukopin juga memberikan pelayanan kepada konsumen end user melalui produk pinjaman dengan plafond maksimal Rp1,5 miliar, serta DP terjangkau yang hanya 20%. Di samping itu, konsumen dapat mengakses layanan pembiayaan kepemilikan mobil listrik secara mudah.

“Untuk mendapatkan mobil listrik, konsumen dapat mengunjungi Bank KB Bukopin terdekat, dan bank akan membantu mencarikan stok mobil listrik di dealer authorized Hyundai yang ready saat ini, serta menyediakan produk kredit kendaraan bermotor bagi nasabah (auto loan),” ujar Korean Link Business Division Head Kim Jong Un, beberapa waktu lalu.

Melalui kerja sama ini, Robby Mondong selaku Wakil Direktur Utama Bank KB Bukopin berharap ekosistem kendaraan listrik dapat berkembang dengan baik di Indonesia. “Harapannya, Perseroan dapat berkontribusi untuk menyalurkan pembiayaan yang mendukung kestabilan keramahan lingkungan melalui pembiayaan kepada dealer authorized partner Hyundai dan membantu konsumen mendapatkan fasilitas pembiayaan mobil listrik,” ucapnya.

Sebagai informasi, hingga Q1-2022, sebanyak 51 perusahaan Korea telah terjaring dalam Korean Link Business KB Bukopin. Adapun 44 di antaranya dalam penghimpunan dana (funding) dan tujuh lainnya dalam penyaluran kredit (lending) dan trade finance.

Sejak Korean Link Business dijalankan pada Q1-2021, tingkat penghimpunan dana (funding) meningkat Rp6,3 triliun menjadi Rp7,8 triliun. Sementara penyaluran kredit (lending) sampai dengan 31 Desember 2021 telah mencapai Rp420 miliar. (*) Steven Widjaja

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Rupiah Diperkirakan “Keok”, Usai Suku Bunga The Fed Dipangkas 25 Bps

Jakarta – Rupiah diperkirakan akan melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) usai pengumuman suku bunga acuan AS… Read More

12 mins ago

Duh, Hampir Separuh BUMD Merugi Gara-gara “Ordal”

Jakarta – Dari 1.057 Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang ada di Indonesia, hampir separuhnya… Read More

1 hour ago

IHSG Dibuka Anjlok 1,15 Persen ke Level 7.025

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka anjlok sebanyak 1,15 persen ke level 7.025,98… Read More

2 hours ago

IHSG Diproyeksi Melemah Terbatas, Ini Sederet Pemicunya

Jakarta –  Pilarmas Investindo Sekuritas melihat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara teknikal hari ini… Read More

2 hours ago

Harga Emas Antam Anjlok Rp15.000, Sekarang Cuma Segini per Gramnya

Jakarta -  Harga emas Antam atau bersertifikat PT Aneka Tambang hari ini, Rabu, 13 September… Read More

2 hours ago

Pemerintah Egois! Rupiah Loyo, PPN 12 Persen, Plus Biaya Opsen Kendaraan dan Kebocoran Anggaran 70 Persen

Oleh Eko B. Supriyanto, Chairman Infobank Media Group HIDUP makin berat. Awal 2025 semuanya menjadi… Read More

5 hours ago