Jakarta — PT Tower Bersama Infrastructure, Tbk (TBIG) mendukung pelestarian budaya serta pengembangan ekonomi kreatif dengan menyelenggarakan Penjurian Final dan Penganugerahan Pemenang Lomba Desain Batik TBIG 2018 di Pekalongan, Jawa Tengah.
Lomba Desain Batik TBIG yang dilaksanakan sejak tanggal 15 Maret hingga 15 April 2018 ini merupakan bagian dari inisiatif CSR perusahaan di bidang budaya. Dari lomba yang terbuka untuk pelajar, masyarakat umum, serta pengrajin batik ini diharapkan akan muncul motif-motif kreasi baru yang dapat memperkaya khasanah batik di Indonesia.
Ketua Panitia Lomba Lie Si An, Chief of Business Support TBIG menyatakan, bahwa kegiatan lomba ini akan dijalankan secara berkala untuk selalu menghasilkan inovasi desain dan motif batik yang baru.
Dalam lomba ini, peserta ditantang untuk merancang motif batik yang dikembangkan dari bentuk logo dan filosofi TBIG lalu dikembangkan menjadi motif baru seperti motif yang sudah dikenal masyarakat seperti Motif Batik Kawung, Motif Batik Parang Kusumo, Motif Batik Truntum, Motif Batik Pamiluto dan lainnya.
Sampai dengan akhir pendaftaran lomba, tercatat 108 desain yang diterima oleh panitia. Para peserta berasal dari Jawa Tengah, Jawa Timur, Lampung, Yogyakarta, DKI Jakarta, Makassar dan Jawa Barat. Dari jumlah peserta tersebut kemudian dipilih 10 finalis untuk masing-masing kategori lomba, yaitu: 10 finalis untuk kategori Desain Kontemporer dan 10 Finalis untuk Desain Tradisional. Para finalis ini berhak mengikuti penjurian final yang akan diadakan di Hotel The Sidji, Pekalongan Jawa Tengah.
Para pemenang mendapatkan hadiah masing-masing uang tunai sebesar Rp10 juta untuk juara I, Rp5 juta untuk juara II dan Rp2,5 juta untuk juara III.
Pelaksanaan lomba batik di bulan April ini juga dimaksudkan untuk meramaikan peringatan hari Kartini yang dilengkapi dengan pelatihan membatik dan kewirusahaan untuk mantan pekerja migran. Kegiatan ini merupakan kerjasama Koperasi Bangun Bersama yang merupakan binaan TBIG, dengan DEKRANASDA Kabupaten Pekalongan.
“Sebagai tahap awal, program ini diikuti oleh tujuh peserta. Kami berharap kedepannya program ini akan menjaring lebih banyak peserta,” jelas Lie Si An.
Pelatihan gelombang pertama dilakukan sejak 1 April 2018 sampai dengan 10 April 2018. Setiap pelatihan terbagi dalam dua tahapan, yaitu tahapan pelatihan keterampilan membatik dan tahapan memproduksi batik siap jual.
Koperasi Bangun Bersama (“KBB”) akan memberikan bantuan pendistribusian barang produksi mantan pekerja migran yang menjadi peserta program. Setelah mengikuti pelatihan ini mereka akan mendapatkan pendampingan dari KBB untuk menjadi pelaku UKM di industri kreatif utamanya produksi batik. (*)
Jakarta - Bank Mandiri terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung program 3 juta rumah yang diinisiasi… Read More
Jakarta – Akhir tahun menjadi momen yang cocok untuk menghabiskan liburan bareng keluarga. Jika Anda… Read More
Jakarta – Pemerintah menyiapkan anggaran sebesar Rp20 triliun untuk kredit investasi padat karya pada tahun 2025. Anggaran… Read More
Jakarta – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat per 20 Desember 2024, terdapat 22 perusahaan… Read More
Jakarta - Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI Said Abdullah meminta pemerintah melakukan mitigasi risiko… Read More
Jakarta - PT Jasa Marga (Persero) Tbk. mencatat sebanyak 1.170.098 kendaraan meninggalkan wilayah Jabotabek pada… Read More