Jakarta – PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BRI) berkerjasama dengan PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero) memfasilitasi layanan transaksi cashless melalui uang elektronik BRI (BRIZZI).Implementasi transaksi cashless di Lingkungan PT Pelindo I ini guna mendukung Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT).
Pada penandatanganan kerja sama implementasi transaksi cashless yang digelar di kantor Kementerian BUMN dihadiri oleh Direktur Utama Pelindo I Bambang Eka Cahyana dan Direktur Hubungan Kelembagaan BRI Sis Apik Wijayanto.
“Kami membantu mengembangkan sistem pembayaran di pelabuhan dengan BRIZZI ini, agar berperan aktif dalam menciptakan efektifitas dan efisiensi dalam proses kepelabuhan sehingga mampu meningkatkan aktivitas ekonomi di Tanah Air,” tutur Sis Apik di Kantor Kementrian BUMN Jakarta, Rabu 29 November 2017.
Penerapan BRIZZI dalam pembayaran jasa di pelabuhan merupakan salah satu implementasi sistem pembayaran terintegrasi (integrated payment system) yang dibangun Bank BRI untuk Pelindo I. Hal ini merupakan salah satu bentuk sinergi BUMN yang dapat membantu pengembangan bisnis kedua perusahaan.
“Dengan adanya inovasi kartu BRIZZI yang dapat digunakan di pelabuhan, pengguna jasa Pelindo I tidak perlu lagi melakukan pembayaran secara tunai saat masuk pelabuhan,” tambah Sis.
Penggunaan BRIZZI di wilayah operasional Pelindo I dapat digunakan untuk berbagai pembayaran seperti di pintu masuk pelabuhan, pembelian tiket, pembayaran karantina, gudang, hingga transaksi di merchant.
“Kami berharap Bank BRI dapat terus berperan aktif di dalam sistem operasional pembayaran jasa-jasa pelabuhan dengan memberikan kemudahan channel pembayaran,” ujar Sis Apik.
Selain mendukung transaksi cashless, dalam kesempatan ini Bank BRI juga memberikan fasilitas pembiayaan kredit sebesar Rp 350 milyar kepada Pelindo I. Kredit ini diperuntukkan untuk pembiayaan investasi perusahaan meliputi fasilitas dermaga, bangunan, serta alat-alat penunjang operasional pelabuhan. Dengan adanya pembiayaan kredit, Bank BRI juga memberikan layanan supply chain financing bagi perusahaan rekanan Pelindo I untuk memperkuat bisnis layanan kepelabuhan.
Dukungan kepada Pelindo I melalui pemberian pinjaman ini merupakan kelanjutan dari komitmen BRI untuk mendukung pembiayaan sektor transportasi, khususnya dalam pengembangan infrastruktur pelabuhan yang digulirkan Pemerintah mengingat hal tersebut akan memainkan peran sangat penting bagi perekonomian kedepan.
“Kami optimis bahwa sinergi antara Pelindo I dengan Bank BRI ini tidak hanya mempermudah para pengguna jasa kepelabuhanan, namun juga meningkatkan efisiensi biaya logistik dan daya saing kinerja integrasi logistik nasional,” ungkap Bambang Eka.
Bambang Eka mengatakan bahwa Pelindo I akan mengembangkan Industrial Gateway Port yang mengintegrasikan pelabuhan dan kawasan industri. Tahapan pengembangan terbagi menjadi empat, yakni tahap pertama pengembangan Pelabuhan, tahap kedua pengembangan kawasan Industri, tahap ketiga pengembangan Dedicated Terminal/Hub Port dan tahap keempat, pengembangan kawasan industri terintegrasi.
“Pengembangan Pelabuhan yang dimiliki oleh Pelindo I telah masuk dalam rencana pengembangan dan pembangunan 24 pelabuhan yang tercantum dalam program tol laut Pemerintah,” tambah Bambang.
Hingga saat ini kerjasama BRI dengan Pelindo I sudah terjalin sejak tahun 2012 melalui penyediaan layanan perbankan serta pinjaman berupa pembiayaan investasi.(*)
Jakarta - Allianz Life Indonesia dan Allianz Utama Indonesia meraih sertifikasi terkait keamanan data pribadi,… Read More
Jakarta – Kegiatan operasional Bank Indonesia ditiadakan pada hari Pemungutan Suara Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), Rabu, 27… Read More
Jakarta - PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) sebagai Central Counterparty Pasar Uang dan Valuta… Read More
Jakarta - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI melalui aplikasi wondr by BNI… Read More
Jakarta - Meski masuk jajaran negara G-20 atau negara dengan ekonomi terbesar, Indonesia rupanya masih… Read More
Jakarta – Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi) menolak rencana pemerintah menaikkan PPN (Pajak Pertambahan Nilai) menjadi… Read More