Moneter dan Fiskal

Duh! Utang Pemerintah Naik Lagi, Kini Tembus Rp8.338,43 Triliun

Jakarta – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat posisi utang pemerintah mencapai Rp8.338,43 triliun pada April 2024. Jumlah utang itu naik Rp76,33 triliun dibandingkan posisi bulan sebelumnya yang senilai Rp8.262,10 triliun.

Dikutip dari Buku APBN Kita Edisi Mei 2024, menyebutkan bahwa rasio utang pemerintah tersebut setara 38,64 persen terhadap Produk Domestik bruto (PDB) Indonesia. Ini artinya tetap konsisten terjaga di bawah batas aman 60 persen PDB sesuai UU Nomor 17/2003 tentang Keuangan Negara, serta lebih baik dari yang telah ditetapkan melalui Strategi Pengelolaan Utang Jangka Menengah tahun2024-2027di kisaran 40 persen. 

“Rasio utang per akhir April 2024 yang sebesar 38,64 persen terhadap PDB. Menurun dari angka rasio utang terhadap PDB bulan sebelumnya yang mencapai 38,79 persen,” tulis Buku APBN Kita Edisi Mei 2024, dikutip, Kamis, 30 Mei 2024.

Baca juga: Per April 2024, Pemerintah Sudah Tarik Utang  Rp191,1 Triliun

Berdasarkan instrumen, utang pemerintah terdiri dari dua jenis, yakni berupa surat berharga negara (SBN) dan pinjaman. Mayoritas utang pemerintah per Januari 2024 masih didominasi oleh instrumen SBN, yakni 87,94 persen dan sisanya pinjaman 12,06 persen.

Secara rinci, jumlah utang pemerintah dalam bentuk SBN sebesar Rp7.333,11 triliun. Terdiri dari SBN domestik sebesar Rp5.899,20 triliun yang berasal dari Surat Utang Negara Rp4.714,08 triliun dan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) sebesar Rp1.185,12 triliun.

Kemudian, jumlah utang pemerintah dalam bentuk SBN valuta asing per April 2024 sebesar Rp1.433,90 triliun, terdiri dari Surat Utang Negara Rp1.077,05 triliun dan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) Rp356,85 triliun.

Baca juga: DPR Wanti-wanti Soal Beban Utang Pemerintah yang Makin Berat

Kemudian, utang pemerintah dalam bentuk pinjaman Rp1.005,32 triliun per April 2024. Jumlah itu terdiri dari pinjaman dalam negeri Rp36,04 triliun dan pinjaman luar negeri Rp969,28 triliun.

Adapun, pinjaman luar negeri Rp938,83 triliun terdiri dari bilateral Rp266,24 triliun, multilateral Rp586,13 triliun, dan commercial banks Rp116,91 triliun. (*)

Editor: Galih Pratama

Irawati

Recent Posts

Dorong Pelaku UMKM Naik Kelas, BRI Telah Salurkan KUR Rp158,6 T per Oktober 2024

Jakarta - PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) telah menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) senilai Rp158,60… Read More

29 mins ago

OJK Panggil dan Awasi Ketat KoinP2P, Ini Alasannya

Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan tegas melaksanakan langkah-langkah pengawasan secara ketat terhadap PT… Read More

1 hour ago

149 Saham Hijau, IHSG Dibuka Menguat 0,48 Persen

Jakarta - Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9.00 WIB (22/11) Indeks Harga Saham Gabungan… Read More

2 hours ago

Rupiah Diprediksi akan Tembus Rp16.000 per Dolar AS

Jakarta - Rupiah berpeluang masih melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) akibat ketegangan geopolitik Ukraina dan Rusia… Read More

2 hours ago

Harga Emas Antam Menggila! Sekarang Segini per Gramnya

Jakarta -  Harga emas Antam atau bersertifikat PT Aneka Tambang hari ini, Jumat, 22 November… Read More

3 hours ago

IHSG Berpeluang Melemah, Simak 4 Rekomendasi Saham Berikut

Jakarta - MNC Sekuritas melihat pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara teknikal pada hari… Read More

3 hours ago