Perbankan

Duh! Laba BRI Turun 58,33 Persen jadi Rp2 Triliun di Januari 2025

Jakarta – Kinerja PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) atau BRI mengalami tekanan di awal 2025. Ini tercermin dari raihan laba BRI yang turun 58,33 persen dari Rp4,82 triliun pada Januari 2024 menjadi Rp2 triliun di Januari 2025.

Mengutip laporan keuangan perseroan, Jumat, 28 Februari 2025, ada sejumlah faktor yang menyebabkan laba bank yang dipimpin Sunarso sebagai direktur utama ini mengalami penurunan. Salah satunya adalah penurunan pendapatan bunga bersih perseroan.

Per Januari 2025, pendapatan bunga BRI terkoreksi 6,24 persen dari Rp13,86 triliun menjadi Rp12,99 triliun. Kabar baiknya, BRI mampu menekan beban bunga sebesar 3,08 persen year on year (yoy) menjadi Rp4,07 triliun.

Baca juga: Perebutan Laba Bank Kakap, BRI Mulai “Kelelahan”?

Meski berhasil menekan beban bunga, ternyata tak mampu mendongkrak pendapatan bunga bersih BRI. Hingga Januari 2025, pendapatan bunga bersih perseroan susut 7,62 persen yoy menjadi Rp8,92 triliun ketimbang tahun sebelumnya yang sebesar Rp9,65 triliun.

Penyebab lainnya penurunan laba BRI datang dari pos kerugian nilai aset keuangan. Beban pencadangan BRI tercatat naik signifikan 188,49 persen yoy menjadi Rp5,62 triliun per Januari 2025.

Pendapatan komisi BRI juga mengalami penurunan 8,16 persen yoy dari Rp1,74 triliun di Januari 2024 menjadi Rp1,60 triliun pada Januari 2025. Alhasil, laba operasional BRI sepanjang Januari 2025 merosot 59,58 persen dari Rp6,48 triliun menjadi Rp2,62 triliun.

Sementara dari sisi intermediasi, BRI tetap menunjukkan kinerja positif. Sepanjang Januari 2025, BRI mampu mengucurkan kredit Rp1.209,51 triliun, naik 4,60 persen yoy ketimbang tahun sebelumnya yang sebesar Rp1.156,21 triliun.

Baca juga: Holding Ultra Mikro BRI Salurkan Kredit Rp626,6 Triliun ke UMKM

Beralih ke sisi funding, total dana pihak ketiga (DPK) BRI di bulan pertama tahun 2025 mencapai Rp1.360,16 triliun. Raihan DPK ini turun 1,56 persen dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp1.360,16 triliun. Penurunan DPK disebabkan dari instrumen deposito yang turun 12,68 persen menjadi Rp461,50 triliun.

Namun, dari penghimpunan giro naik 8,86 persen yoy menjadi Rp366,81 triliun dan tabungan tumbuh 2,99 persen menjadi Rp531,84 triliun. Jika dirinci, komposisi dana murah BRI tercatat naik 5,31 persen menjadi Rp898,66 triliun. Adapun rasio dana murah terhadap DPK sebesar 66,07 persen di Januari 2025.

Menutup Januari 2025, total aset BRI tercatat mencapai Rp1.826,72 triliun. Raihan total aset ini mengalami penurunan 1,41 persen dari periode sama tahun lalu yang tembus Rp1.852,92 triliun. (*)

Editor: Galih Pratama

Irawati

Recent Posts

Genjot Pertumbuhan Kredit Pensiun, Bank Capital Gandeng BCA Digital

Poin Penting Bank Capital menggandeng BCA Digital untuk mengembangkan dan menyalurkan kredit ke segmen pensiunan.… Read More

9 hours ago

Pengacara Babay Parid Wazdi Tegaskan Dakwaan JPU Kabur dan Salah Orang

Poin Penting Kuasa hukum Babay Parid Wazdi menyatakan dakwaan JPU terkait kredit Sritex kabur dan… Read More

10 hours ago

Arief Mulyadi Leader Bertangan Dingin PNM Sabet CEO of The Year 2025 Infobank

Poin Penting Arief Mulyadi, Direktur Utama PNM Cetak Prestasi Besar! Dinobatkan CEO The Year 2025… Read More

10 hours ago

Kredit Sritex, Babay Parid Wazdi Tegaskan Tidak Terlibat Rekayasa

Poin Penting Babay Parid Wazdi tegaskan tidak terlibat rekayasa kredit atau manipulasi laporan keuangan Sritex.… Read More

10 hours ago

Dirut Bank Kaltimtara Muhammad Yamin Dinobatkan TOP CEO 2025 Versi Infobank

Poin Penting Muhammad Yamin raih penghargaan Top CEO Infobank 2025 menandakan keberhasilannya memimpin transformasi bisnis… Read More

11 hours ago

Jaga Kerpercayaan Pasar, Ini Pesan Penting Ketua DPN IAI untuk Akuntan

Poin Penting Akuntan harus menjaga kredibilitas laporan, integritas, dan tata kelola untuk kepercayaan pasar. IAI… Read More

12 hours ago