Keuangan

Duh, Kini Debitur Lebih Prioritaskan Hal Ini Dibanding Bayar Utang

Jakarta – Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI), Suwandi Wiratno menyebutkan kondisi ekonomi global dan domestik saat ini masih belum stabil.

Dampak dari ketidakstabilan tercermin pada peningkatan Non Performing Finance (NPF) di sektor perusahaan pembiayaan. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), NPF industri multifinance pada Mei 2024 berada di level 2,77 persen.

“Kondisi saat ini menuntut perusahaan pembiayaan di Indonesia untuk mengembangkan bisnis model yang maju,” ujarnya dalam acara talkshow yang digelar BRI Finance, dikutip Jumat (12/7).

Baca juga: 7 Perusahaan Pembiayaan Belum Penuhi Ekuitas Minimum, Ini yang Bakal Dilakukan OJK

Menurut Suwandi, hal tersebut disebabkan karena 80 persen rakyat Indonesia mendahulukan pemenuhan kebutuhan pangan. Saat ini saja, kata dia, harga pangan sedang meningkat, seperti beras yang meningkat sebesar 35 persen.

“Sehingga prirotas debitur memperioritaskan membeli kebutuhan pangan,” ucapnya.

Baca juga: OJK Catat Piutang Pembiayaan Tumbuh 10,82 Persen Jadi Rp486,35 Triliun

Suwandi juga menilai, perusahaan pembiayaan di Indonesia dinilai masih jauh di bawah perusahaan pembiayaan di Jepang. Dia menyebut, model bisnis perusahaan pembiayaan di Indonesia masih seperti perusahaan pembiayaan di Jepang pada 1970.

“Saya yakin bahwa perusahaan pembiayaan di Indonesia masih memiliki banyak ruang untuk bisa lebih berkembang dan lebih maju,” imbuhnya. (*) Alfi Salima Puteri

Galih Pratama

Recent Posts

DJP Tunjuk Roblox dan 4 Perusahaan Digital Jadi Pemungut PPN, Ini Rinciannya

Poin Penting Roblox resmi ditunjuk DJP sebagai pemungut PPN PMSE, bersama empat perusahaan digital lainnya.… Read More

17 seconds ago

BEI Tekankan Kolaborasi dan Tanggung Jawab Bersama Bangun Masa Depan Hijau

Poin Penting PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menekankan kolaborasi lintas sektor (pemerintah, dunia usaha, investor,… Read More

55 mins ago

Balikkan Keadaan, Emiten PEHA Kantongi Laba Bersih Rp7,7 M di September 2025

Poin Penting PT Phapros Tbk (PEHA) mencetak laba bersih Rp7,7 miliar per September 2025, berbalik… Read More

2 hours ago

Unilever Bakal Tebar Dividen Interim Rp3,30 Triliun, Catat Tanggalnya!

Poin Penting Unilever Indonesia membagikan dividen interim 2025 sebesar Rp3,30 triliun atau Rp87 per saham,… Read More

2 hours ago

Hadapi Disrupsi Global, Dua Isu Ini Menjadi Sorotan dalam IFAC Connect Asia Pacific 2025

Poin Penting IFAC menekankan pentingnya kolaborasi regional untuk memperkuat profesi akuntansi di Asia Pasifik, termasuk… Read More

3 hours ago

BAKN DPR Minta Aturan Larangan KUR bagi ASN Ditinjau Ulang, Ini Alasannya

Poin Penting BAKN DPR RI mendorong peninjauan ulang aturan KUR, khususnya agar ASN golongan rendah… Read More

3 hours ago