Nasional

Duh, Hampir Separuh BUMD Merugi Gara-gara “Ordal”

Jakarta – Dari 1.057 Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang ada di Indonesia, hampir separuhnya “berdarah” alias merugi. Demikian diungkapkan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian saat Rapat Koordinasi Nasional Keuangan Daerah di Jakarta, kemarin.

Menurutnya, kerugian yang dialami BUMD di sejumlah daerah di Tanah Air diakibatkan karena maraknya orang dalam atau “ordal” yang bekerja tak profesional. Ini berdampak pada Pendapatan Asli daerah (PAD) yang kurang optimal.  

“Hampir separuhnya bleeding, kenapa? Menaruh orang, menaruh keluarga, saudara, teman, di situ yang nggak kapabel,” kata Tito dikutip dari Antara, 19 Desember 2024.  

Merespons hal tersebut, Tito mengaku sudah sudah mengeluarkan surat edaran agar menyetop operasional BUMD yang sudah tidak mampu diselamatkan. Jika dipaksakan tetap berperasi, imbasnya kerugian yang dialami BUMD mau tidak mau harus ditambal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

Baca juga: Pemerintah Egois! Rupiah Loyo, PPN 12 Persen, Plus Biaya Opsen Kendaraan dan Kebocoran Anggaran 70 Persen
Baca juga: Program 3 Juta Rumah Prabowo, Bos BUMD Sarana Jaya: Kami Siap Dukung

“Nah ini terus bergulir dari kepala daerah. Ganti kepala daerah, menaruh orang baru, makin dalam lagi persoalannya, makin rugi lagi,” ungkap mantan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia ke-23 ini.

Dia mengingatkan bahwa Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) bertanggung jawab atas pengawasan BUMD. Bahkan, fungsinya sama seperti “Menteri BUMD”.

Untuk itu, dia meminta kepada para kepala daerah untuk mengubah pola pikir. Ia menegaskan kepala daerah tak hanya sekadar fokus terhadap belanja daerah, tapi juga juga fokus terhadap cara mencari pendapatan.

“Presiden Prabowo Subianto sudah menargetkan agar pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai 8 persen. Ini perlu juga didukung oleh kondisi keuangan di daerah,” harapnya. (*)

Galih Pratama

Recent Posts

Kredit BNI November 2025 Tumbuh di Atas Rata-rata Industri

Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More

34 mins ago

Cek Jadwal Operasional BSI Selama Libur Nataru 2025-2026

Poin Penting BSI menyiagakan 348 kantor cabang di seluruh Indonesia selama libur Natal 2025 dan… Read More

35 mins ago

Update Harga Emas Hari Ini: Galeri24 dan UBS Kompak Merosot, Antam Naik

Poin Penting Harga emas Pegadaian turun jelang libur Nataru 2025/2026, dengan emas Galeri24 turun Rp22.000… Read More

3 hours ago

Dukung Pemulihan, BTN Salurkan Bantuan Rp13,17 Miliar untuk Korban Bencana Sumatra

Poin Penting BTN telah menyalurkan total bantuan Rp13,17 miliar melalui Program TJSL untuk korban bencana… Read More

5 hours ago

Obligasi Hijau, Langkah Pollux Hotels Menembus Pembiayaan Berkelanjutan

Poin Penting Pollux Hotels Group menerbitkan obligasi berkelanjutan perdana dengan penjaminan penuh dan tanpa syarat… Read More

19 hours ago

BRI Bukukan Laba Rp45,44 Triliun per November 2025

Poin Penting BRI membukukan laba bank only Rp45,44 triliun per November 2025, turun dari Rp50… Read More

1 day ago