Jakarta – Asia diramalkan akan memainkan peranan penting dalam ekonomi dunia. Sebab, kawasan ini dinilai akan menjadi penopang pertumbuhan ekonomi global. Demikian disampaikan David Carbon, Chief Economist DBS Group Research.
Berdasarkan tingkat pertumbuhan tiap tahunnya ( dalam tiga tahun di Asia), Asia berhasil menambah satu perekonimian sebesar Jerman di dunia. David memperkirakan, dalam lima tahun kedepan, Asia hanya perlu dua setengah tahun untuk untuk mencapai tingkat pertumbuhan Jerman. Dan lima tahun berikutnya, hanya butuh dua tahun.
Ilustrasinya adalah pada 2014, Asia berhasil menciptakan perekonomian sebesar yang dihasilkan Jerman setiap 3,5 tahun. Namun, waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan angka tersebut, menurut David, akan menurun setiap tahunnya. Pada 2015, dibutuhkan waktu 3,1 tahun bagi Asia untuk menyamai pertumbuhan Jerman, dan pada 2020, waktu yang dibutuhkan hanya sekitar 2,6 tahun saja.
Karenanya, David berujar, jangan takut Asia tak akan kehilangan peran pentingnya dalam perekonomian global. “Jangan khawatir, lima tahun mendatang Asia akan semakin penting dan semakin penting di lima tahun berikutnya” imbuh David.
Dalam risetnya, David memperkirakan, pertumbuhan global melambat dengan pertumbuhan GDP sebesar 1,6% pada 2016. Namun, meski pertumbuhan Asia melambat, Asia masih akan tumbuh sekitar US$ 1 triliun setiap tahun. Ini setara dengan tingkat produk domestik bruto (PDB) Jerman setiap 3,2 tahun. Lalu apakah kita masih perlu khawatir?(*)
Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More
Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More
Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More
Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More
Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More