Jakarta – Di tengah persaingan industri asuransi yang semakin ketat, broker asuransi di Indonesia menghadapi berbagai tantangan, terutama terkait persepsi publik terhadap peran mereka.
Senior Vice President dan Business Development Leader Marsh Indonesia, Nova Tambunan menjelaskan bahwa salah satu tantangan utama broker asuransi adalah kurangnya pemahaman masyarakat mengenai fungsi broker asuransi.
“Sebenarnya tantangannya, fungsi broker asuransi ini banyak yang belum orang paham,” ungkap Nova dalam acara Media Clinic Marsh Indonesia di Jakarta, Senin (19/8).
Baca juga: Industri Asuransi Harus Kredibel dan Bisa Dipercaya
Menurutnya, masyarakat lebih mengenal agen asuransi dibandingkan broker asuransi. Hal ini disebabkan oleh agen asuransi yang sudah lebih dulu eksis di industri, terutama dalam asuransi jiwa. Sementara itu, broker asuransi sering kali mengalami kesulitan karena adanya kesalahpahaman terkait peran mereka. Istilah broker sendiri sering kali diasosiasikan dengan kesan negatif.
Selain tantangan persepsi, Nova juga menekankan pentingnya regulasi yang ketat di industri keuangan, termasuk bagi broker asuransi. Meskipun regulasi tersebut berlaku merata bagi semua pihak di industri asuransi, baik itu perusahaan asuransi, agen, maupun broker, namun tantangan terbesar tetaplah citra yang melekat pada profesi broker asuransi.
“Buat saya itu yang paling utama ya, mengenai image broker,” ujar Nova.
Baca juga: Premi Asuransi Terus Naik, Simak Saran Penasehat Keuangan Ini
Dia juga menekankan pentingnya edukasi untuk mengubah persepsi negatif ini. Edukasi dinilai penting tidak hanya untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap fungsi broker asuransi, tetapi juga untuk membantu ekonomi secara umum melalui inovasi dalam peran broker.
“Jadi masyarakat masih perlu diedukasi mengenai fungsi dan peran broker asuransi, dan apa bedanya dengan agen asuransi” tutupnya. (*) Alfi Salima Puteri
Poin Penting Komdigi ajukan delisting delapan aplikasi yang diduga menyalahgunakan data nasabah pembiayaan kendaraan bermotor… Read More
Poin Penting IPCM bagikan dividen interim tahun buku 2025 sebesar Rp4,40 per saham atau total… Read More
Poin Penting TKD hingga November 2025 terealisasi Rp795,6 triliun atau 91,5 persen dari pagu APBN,… Read More
Poin Penting RUPSLB GPSO menyetujui perubahan susunan direksi dan dewan komisaris, termasuk pengunduran diri empat… Read More
Poin Penting RUPSLB Bank Mandiri pada 19 Desember 2025 resmi mengangkat Zulkifli Zaini sebagai Komisaris… Read More
Poin Penting RUPSLB Bank Mandiri (BMRI) 19 Desember 2025 memutuskan perombakan jajaran dewan komisaris, sementara… Read More