Kiri-kanan: Ketua Persatuan Aktuaris Indonesia Paul Setio Kartono, Ketua PERUJI Dessy Kusumayati, Deputi Komisioner Bidang Pengawasan Perasuransian, Penjaminan dan Dana Pensiun Otoritas Jasa Keuangan Iwan Pasila, dan Ketua Panitia Indonesia Underwriting Summit 2025 Dania Virjiyanti membuka IUS 2025 di Semarang, 13 Agustus 2025. (Foto: Istimewa)
Jakarta – Perkumpulan Underwriter Jiwa Indonesia (PERUJI) mendorong sinergi inovasi digital dan pendekatan berorientasi pada nasabah untuk transformasi penjaminan dan klaim, demi memajukan industri asuransi.
Hal tersebut menjadi pembahasan utama dalam Indonesia Underwriting Summit (IUS) 2025 yang digelar PERUJI di Semarang, 13-14 Agustus 2025.
Kegiatan itu bertujuan memperkuat keterampilan underwriter, sekaligus membangun diskusi terkait perkembangan bisnis dan ilmu underwriting.
Pada hari pertama, IUS membahas perkembangan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) dalam asuransi kesehatan, tantangan pricing, dan inklusivitas underwriting.
Sementara hari kedua mengupas soal pengelolaan biaya rumah sakit, deteksi kecurangan klaim dengan machine learning, hingga implementasi regulasi dan putusan Mahkamah Konstitusi (MK).
Baca juga: Klaim Kesehatan Terus Naik, Kolaborasi Underwriter dan Manajemen Klaim Harus Dioptimalkan
Dalam IUS 2025, PERUJI kembali menegaskan pentingnya kolaborasi antar-underwriter, pengelola klaim, tim produk, dan aktuaris. Tujuannya agar tercipta proses bisnis yang efisien dan portofolio berkelajutan.
Dessy Kusumayati, Ketua PERUJI sekaligus Director Life and Health Business PT Indoperkasa Suksesjaya Reasuransi (INARE), menegaskan bahwa IUS 2025 bukan hanya sarana belajar, tapi juga ruang membangun kolaborasi lintas profesi dan perusahaan demi kemajuan industri asuransi jiwa, asuransi kesehatan, dan asuransi umum di Indonesia.
“Dengan memanfaatkan teknologi seperti AI dan machine learning, kita dapat meningkatkan ketepatan seleksi risiko dan deteksi kecurangan klaim, sekaligus memastikan pengalaman nasabah yang lebih baik,” ujar Dessy dalam keterangan resmi, Jumat, 15 Agustus 2025.
Baca juga: Makin Canggih! Simplifa.AI Hadirkan Sistem Deteksi Kecurangan Otomatis
Menurut Dessy, di era digital sekarang, peran underwriter tidak hanya sebagai penyeleksi risiko, tetapi juga bagian dari transformasi yang lebih besar. Dengan menggabungkan dukungan teknologi dan pendekatan humanis, pelayanan yang cepat, akurat, dan berkeadilan bisa diwujudkan.
Dessy menegaskan, IUS 2025 menjadi wujud komitmen PERUJI untuk memajukan profesi penjaminan asuransi jiwa, sekaligus merangkul semangat kolaborasi dan inovasi seluruh pemangku kepentingan di industri asuransi.
Ketua Panitia IUS 2025, Dania Virjiyanti, menyebutkan bahwa acara ini dihadiri berbagai pemangku kepentingan industri asuransi, mulai dari pelaku industri hingga regulator.
Baca juga: Underwriting jadi Kunci Asuransi Jiwa Raih Kepercayaan Masyarakat
Hadir antara lain Deputi Komisioner Bidang Pengawasan Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun OJK Iwan Pasila, Kepala Departemen Pengawasan Asuransi dan Jasa Penunjang OJK Sumarjono, dan Kepala Divisi Pengawasan Asuransi Jiwa OJK Bayu Darussalam.
Selain itu, hadir pula Ketua Persatuan Aktuaris Indonesia Paul Setio Kartono, Direktur Eksekutif Persatuan Aktuaris Indonesia Deddy Yoeshar, dan Sekretaris Asosiasi Ahli Manajemen Asuransi Indonesia Fitri Hartati. (*) Ari Astriawan
Poin Penting Pollux Hotels Group menerbitkan obligasi berkelanjutan perdana dengan penjaminan penuh dan tanpa syarat… Read More
Poin Penting BRI membukukan laba bank only Rp45,44 triliun per November 2025, turun dari Rp50… Read More
Poin Penting Seluruh bank besar seperti BCA, BRI, Mandiri, BNI, dan BTN memastikan layanan perbankan… Read More
Poin Penting Bank Jateng membagikan dividen Rp1,12 triliun kepada Pemprov dan 35 kabupaten/kota di Jateng,… Read More
Poin Penting Perencanaan keuangan krusial bagi freelancer untuk mengelola arus kas, menyiapkan dana darurat, proteksi,… Read More
Poin Penting Pastikan kendaraan dan dokumen dalam kondisi lengkap dan prima, termasuk servis mesin, rem,… Read More