Categories: News UpdatePerbankan

Dua Hal ini Bikin Cost of Fund Himbara Turun

Jakarta – Biaya dana atau cost of fund (Cof) bank-bank yang tergabung dalam Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) mengalami penurunan signifikan hingga semester pertama 2021. Penurunan biaya dana dibarengi dengan operasional bisnis yang lebih efisien diprediksi akan menjaga memperbaiki profitbilitas bank-bank pelat merah.

Ketua Himbara Sunarso yang juga merupakan Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) mengatakan, ada dua hal yang melatarbelakangi turunnya biaya dana bank-bank Himbara. Alasan pertama, permintaan kredit yang tidak terlalu tinggi membuat anggota Himbara melepas dana-dana mahal.

Menurutnya, dana-dana mahal yang biasa bersumber dari dana institusional dirasa tidak penting untuk dikelola, karena menumbuhkan kredit juga sulit. Dulu, biasanya dana-dana institusi ini diperebutkan oleh sesama bank Himbara. Hal ini juga berimbas pada terbentuknya equlibrium baru, di mana dana-dana institusi menjadi lebih murah.

“Kedua, adanya kesadaran bank Himbara untuk pentingnya memupuk dana ritel, melalui retail transaction. Saya pikir semua bank Himbara sekarang ini ramai-ramai mengembangkan retail transaction banking, Iitulah yang mendorong penurunan biaya dana bank Himbara dengan cukup signifikan,” terang Sunarso dalam Webinar Leading In Unprecedented Time bertema “Tantangan Setelah Relaksasi Restrukturisasi Kredit Berakhir” yang digelar Infobank, Selasa, 7 September 2021.

Untuk meningkatkan dana murah, lanjut Sunarso, BRI sendiri tidak hanya fokus mengembangkan apa yang selama ini disebut whosale CASA dan retail CASA, tapi juga mengembangkan micro CASA melalui micro payment.

“Kita bikin mainan baru di Micro CASA. Dan institusi kalau memang tidak dibutuhkan untuk menumbuhkan kredit yang lebih agresif, saya kira memang kita rem dulu,” pungkasnya.

Sebagai informasi, pada kuartal II 2021, biaya dana bank-bank Himbara mengalami penurunan. PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) misalnya mencatatkan biaya dana 2,18% di akhir kuartal II 2021, turun cukup dalam dibandingkan 3,54% pada kuartal II 2020. Lalu, biaya dana PT Bank Negara Indonesia (BNI) juga turun dari 2,9% menjadi 1,7%. Pun demikian dengan PT Bank Mandiri yang berhasil menekan biaya dana dari 2,5% ke level 1,7%. Sedangkan cost of fund PT Bank Tabungan Negara (BTN) tercatat turun dari 5,16% menjadi 3,45%. (*) Ari Astriawan

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

KB Bank Beri Suntikan Pembiayaan untuk Vendor Tripatra

Jakarta – KB Bank menjalin kemitraan dengan PT Tripatra Engineers and Constructors (Tripatra) melalui program… Read More

1 hour ago

IHSG Hari Ini Ditutup Anjlok 1,84 Persen, Tembus Level 6.977

Jakarta – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, Kamis, 19 Desember 2024, kembali… Read More

2 hours ago

Asuransi Bintang Siap Implementasikan PSAK 117 Mulai 1 Januari 2025

Jakarta - Per 1 Januari 2025, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mewajibkan seluruh perusahaan asuransi dan… Read More

2 hours ago

Mengenal Bashe Ransomware yang Diduga Serang BRI, Apa Bahayanya?

Jakarta – Meski dikabarkan mengalami serangan ramsomware, PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) memastikan saat ini data… Read More

3 hours ago

Optimis Capai Ekonomi 8 Persen, Pemerintah Lakukan Strategi Ini

Jakarta - Di tengah tantangan global yang terus meningkat, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 8… Read More

3 hours ago

Tinggal Tap, QRIS NFC Bakal Meluncur di Kuartal I-2024

Jakarta – Bank Indonesia (BI) akan segera meluncurkan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) berbasis NFC (Near Field Communication)… Read More

4 hours ago