Ilustrasi: Gedung Bank Bengkulu. (Foto: istimewa)
Jakarta – Pengunduran diri Direktur Utama Bank Bengkulu Beni Harjono dan Direktur Kepatuhan Jufrizal Eka Putra dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahun Buku 2024, Kamis, 20 Maret 2025 kemarin, menimbulkan tanda tanya. Benarkah ada tekanan dari pemegang saham?
Pertanyaan muncul lantaran mundurnya dua direksi itu terjadi saat kinerja Bank Bengkulu menunjukkan tren pertumbuhan solid. Apalagi Beni sendiri baru menduduki posisi dirut sejak awal Maret 2024, tidak lama setelah Bank Bengkulu resmi bergabung dalam kelompok usaha bank (KUB), dengan Bank BJB sebagai bank induk. Artinya, Beni terhitung hanya menjabat posisi dirut satu tahun lebih beberapa hari.
“Pengunduran diri yang dilakukan direktur utama dan direktur kepatuhan dilakukan lebih kepada alasan personal masing-masing direksi,” ujar Kepala Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Bengkulu, Ayu Laksmi Syntia Dewi, kepada Infobank, Sabtu, 22 Maret 2025.
Baca juga: Dirut dan Direktur Kepatuhan Bank Bengkulu Mundur, Iswahyudi Ditunjuk jadi Plt Dirut
OJK sendiri sampai saat ini belum menerima laporan hasil dari RUPS tersebut secara resmi dari Bank Bengkulu. Informasi yang diterima OJK masih bersifat informal. OJK akan memberikan tanggapan setelah menerima laporan dari resmi Bank Bengkulu.
Menyikapi hasil RUPS tersebut, lanjut Ayu, OJK mendorong Bank Bengkulu untuk segera melakukan pengisian kekosongan pengurus untuk menjaga kestabilan operasional Bank Bengkulu, sehingga target bisnis 2025 dapat tercapai dengan baik di tengah kondisi ekonomi yang penuh dengan tantangan baik secara global maupun nasional.
“Tentunya calon yg diajukan harus melalui proses PKK terlebih dahulu sesuai ketentuan yang berlaku,” lanjut Ayu.
Sebelumnya, usai RUPST, Gubernur Bengkulu Helmi Hasan yang baru dilantik pada 20 Februari 2025 lalu, mengatakan, paling lama dalam dua pekan kedepan, Bank Bengkulu akan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) sekaligus menunjuk direksi baru. Gubernur juga tidak menjelaskan alasan mundurnya dua direksi Bank Bengkulu tersebut.
Adapun menurut sumber infobank, direksi Bank Bengkulu sebenarnya diminta berbesar hati untuk mengundurkan diri. Meskipun secara kinerja terbilang mampu membawa Bank Bengkulu menjadi lebih baik.
Pemegang saham Bank Bengkulu tengah mencari pengganti untuk mengisi posisi jajaran direksi. Kabarnya, semua jajaran direksi Bank Bengkulu akan diisi wajah-wajah baru. Pasca RUPS kemarin, Bank Bengkulu hanya memiliki dua direksi, yakni Iswahyudi, direktur bisnis yang juga ditunjuk sebagai Plt direktur utama, dan Mulkan sebagai direktur operasional.
Dari sisi kinerja, sepanjang 2024, BPD ini menorehkan performa bisnis yang apik. Raihan laba bersihnya melonjak 20,96 persen year on year (yoy), atau menjadi Rp100,34 miliar. Pertumbuhan itu terjadi tekanan kinerja laba industri BPD yang tercatat tumbuh minus 10,47 persen.
Baca juga: Profitabilitas BUMD Rendah, Untung Ada BPD
Pertumbuhan laba Bank Bengkulu antara lain ditopang kinerja kredit yang naik 16,17 persen, atau menjadi Rp7,41 triliun. Ekspansi kredit juga dibarengi kehati-hatian. Tercermin dari rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) gross yang terjaga di level 1,11 persen.
Sementara dari sisi funding, dana pihak ketiga (DPK) bank ini melonjak 16,17 persen menjadi Rp8,20 triliun. Total asetnya pun mengembang 14,54 persen, atau menjadi Rp10,35 t riliun.
Kinerja solid yang dibukukan bank ini juga tidak lepas dari fungsi intermediasi yang tumbuh kuat, dibarengi operasional yang semakin efisien dan efektif. Dukungan dari shareholders dan juga sinergi bisnis kelompok usaha bank (KUB) dengan Bank BJB juga mengakselerasi pertumbuhan kinerja Bank Bengkulu sehingga bisa tumbuh di atas rata-rata industri. (*) Ari Astriawan
Jakarta - Harga saham bank-bank BUMN atau bank himbara terus menurun dalam beberapa bulan terakhir.… Read More
Jakarta – Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar membeberkan sejumlah tantangan dalam… Read More
Jakarta - Bank Mestika Dharma (Bank Mestika) berhasil membukukan pertumbuhan kredit yang kuat di 2024… Read More
Jakarta - PT XL Axiata Tbk (EXCL) memutuskan untuk membagikan dividen sebesar Rp1,12 triliun atau… Read More
Jakarta - Salah satu emiten telekomunikasi ternama Indonesia, PT XL Axiata Tbk (EXCL) sukses membukukan… Read More
Jakarta - Indonesia Commodity & Derivative Exchange (ICDX) atau Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (BKSI)… Read More