“Jumlahnya dana pensiun masih rendah dibanding total aset IKNB. Oleh karena itu kami di OJK akan terus mengembangkan kebijakan-kebijakan untuk mendukung industri dana pensiun. Namun jika dilihat dari survei literasi keuangan yang diadakan OJK, menunjukkan tingkat ketertarikan masyarakat Indonesia terhadap dana pensiun meningkat dari 7,1 persen di 2013 menjadi 10,9 persen di 2016,” jelas Rahmat.
Baca juga: Peserta Dana Pensiun di Indonesia Cuma 21%
Rahmat menambahkan, industri dana pensiun cukup berpotensi untuk dikembangkan, terutama untuk kesejahteraan pegawai di Indonesia.
“Pengelolaan dana pensiun yang merupakan industri keuangan non bank (IKNB) bersifat long term atau sifatnya jangka panjang, juga bisa digunakan untuk mendanai proyek-proyek pemerintah seperti infrastruktur dan manufaktur,” tutupnya. (*)
Editor: Paulus Yoga
Page: 1 2
Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pengeluaran riil rata-rata per kapita masyarakat Indonesia sebesar Rp12,34 juta… Read More
Jakarta - Bank DBS Indonesia mencatatkan penurunan laba di September 2024 (triwulan III 2024). Laba… Read More
Jakarta - Melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Jumat, 15 November 2024,… Read More
Jakarta — Bank Indonesia (BI) dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) mencatat, penggunaan QRIS di Jawa Tengah… Read More
Jakarta – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, 15 November 2024, masih ditutup… Read More
Jakarta - PT Prudential Life Assurance atau Prudential Indonesia mencatat kinerja positif sepanjang kuartal III-2024.… Read More