Jakarta – Diplomat Success Challenge (DSC) 2022 tetap konsisten untuk memberikan wadah bagi pebisnis muda untuk menunjukan ide bisnisnya. Hari ini, Rabu (8/6), DSC 2022 ke-13, resmi dibuka dan akan kembali menyeleksi, membina serta memberikan modal usaha bagi ide bisnis terpilih dengan total hibah modal usaha mencapai Rp2 miliar.
Surjanto Yasaputera selaku Dewan Komisoner sekaligus Program Founder DSC mengatakan, beberapa waktu kebelakang seiring dengan berkembangnya zaman, banyak terjadi pergeseran mengenai ide, jenis bisnis maupun karakter dari para pebisnis muda atau peserta setiap tahunnya.
“Kami mengupdate untuk menjaga relevansinya terhadap iklim bisnis Indonesia, jadi kalau kita lihat bisnis Indonesia tentu peserta dari DSC yang menarik adalah ide-ide bisnisnya maupun potensi-potensinya,” ujar Surjanto Yasaputera, Dewan Komisioner dan Program Founder DSC, Rabu, 8 Juni 2022, dalam acara Kick-off & Press Conference DSC 2022.
Sebagai program dan ekosistem wirausaha, DSC 2022 telah lebih dari 12 tahun membantu social enterprises dengan berbagai inovasi yang mampu memberikan dampak positif secara sosial.
Tahun ini, DSC 2022 juga akan berfokus pada model bisnis yang memiliki nilai keberlanjutan atau sustainability nantinya akan mampu memberdayakan masyarakat serta lingkungan sekitar. Dengan banyaknya bisnis yang bermunculan di Indonesia tahun 2022, hal ini tak terlepas dari banyaknya isu di berbagai belahan dunia, seperti krisis iklim, ketimpangan sosial, kesetaraan gender dan lain sebagainya.
Selain itu, tidak hanya dinilai dari model atau tujuan bisnis secara berkelanjutan, namun juga dari para pesertanya, yaitu memegang prinsip 3P, paham, piawai dan persona.
“Wirausahawan harus memiliki pemahaman ekosistem bisnisnya, target marketnya, dan keuanganya. Kedua, piawai atau skill bagaimana seorang wirausahawan memiliki managerial dan adaptasi skill di dunia usaha. Ketiga, persona atau attitude seperti jujur, ulet, dan tidak mudah menyerah,” jelas Surjanto.
Edric Chandra selaku Program Initiator DSC 2022 juga menambahkan, dampak ekonomi dari DSC ini, akan mengupgrade pelaku usaha UMKM untuk semakin berekembang.
“Dampak ekonomi kalau dari pelaku industrinya hanya 65 juta dibandingkan perusahaan besarnya hanya 8 ribu, lebih bagus mana, perusahaan besarnya 10 juta, perusahaan kecilnya sedikit, dibandingkan perusahaan kecilnya makin banyak perusahaan besarnya tidak besar dan banyak. Kalau misalkan bicara soal dampak ekonomi, economic of scale, makin besar impactnya pasti makin besar juga. Tugas kami adalah bagaimana mengakselerasi proses tersebut, bagaimana dari usaha kecil berpindah ke medium bagaimana mereka bisa melakukan hal tersebut, mau tidak mau harus lebih berusah payah, tidak gampang tapi kita misinya adalah how to skill up UMKM naik kelas,” tambah Edric.
Sebagai informasi, program DSC 2022 dibuka bagi para enterpreneur Indonesia mulai hari ini hingga 19 september 2022. (*) Irawati
Jakarta - Di tengah tantangan global yang terus meningkat, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 8… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) akan segera meluncurkan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) berbasis NFC (Near Field Communication)… Read More
Jakarta – PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) buka suara soal isu kebocoran data nasabah yang disebabkan… Read More
Jakarta - PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) menjalin kolaborasi strategis dengan menyalurkan pembiayaan sebesar Rp327,3… Read More
Jakarta - PT Daya Intiguna Yasa Tbk (MDIY) atau emiten ritel Mr.DIY, menyatakan bahwa raihan… Read More
Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi I hari ini, Kamis, 19… Read More