Categories: Market Update

Draft Perubahan Fraksi Saham Ditolak OJK

Jakarta–Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memutuskan untuk menolak draf perubahan fraksi harga yang diusulkan PT Bursa Efek Indonesia (BEI).

Deputi Komisioner Bidang Pengasawan Pasar Modal OJK, M Noor Rachman menegaskan, pihaknya telah mengembalikan draf rancangan perubahan fraksi harga saham yang dilayangkan BEI, lewat serangkaian kajian.

“Kami meminta agar dikomentari dahulu mengenai usul itu. Sekarang bolanya di BEI,” kata Noor Rachman di Gedung BEI Jakarta, Jumat, 29 Januari 2016.

Di tempat yang sama, Kepala Eksekutif Bidang Pengawasan Pasar Modal OJK, Nurhaida mengungkapkan, OJK belum memberikan persetujuan untuk mengubah aturan fraksi harga, karena baru efektif pada Februari 2014.

“(Fraksi harga yang berlaku saat ini) kan baru setahun, jika diubah di saat pasar modal sedang dinamis, maka akan perlu penyesuaian lagi,” papar Nurhaida.

Dia menyebutkan, pada kondisi ekonomi saat ini OJK menginginkan agar bursa saham bergerak stabil tanpa ada rekayasa, dan perdagangan harus berimbang antara kebutuhan pasar dan fraksi. Pihaknya juga mempertimbangkan potensi-potensi fluktuasi harga saham di pasar modal. Dia mengkhawatirkan, perubahan aturan fraksi harga yang terlalu cepat akan memicu gejolak di bursa saham.

Perlu diketahui, BEI mengusulkan lima kelompok fraksi harga, yakni fraksi Rp1, Rp2, Rp5, Rp10 dan Rp25. Untuk kisaran harga saham Rp50-200 tetap Rp1 dan harga saham Rp200-500 memiliki fraksi Rp2.

Sedangkan, harga saham Rp500-2.000 memiliki fraksi harga Rp5, harga saham Rp2.000-5.000 dengan fraksi Rp10 dan harga saham di atas Rp5.000 memiliki fraksi Rp25. (*) Dwitya Putra

Apriyani

Recent Posts

Balikkan Keadaan, Emiten PEHA Kantongi Laba Bersih Rp7,7 M di September 2025

Poin Penting PT Phapros Tbk (PEHA) mencetak laba bersih Rp7,7 miliar per September 2025, berbalik… Read More

1 min ago

Unilever Bakal Tebar Dividen Interim Rp3,30 Triliun, Catat Tanggalnya!

Poin Penting Unilever Indonesia membagikan dividen interim 2025 sebesar Rp3,30 triliun atau Rp87 per saham,… Read More

7 mins ago

Hadapi Disrupsi Global, Dua Isu Ini Menjadi Sorotan dalam IFAC Connect Asia Pacific 2025

Poin Penting IFAC menekankan pentingnya kolaborasi regional untuk memperkuat profesi akuntansi di Asia Pasifik, termasuk… Read More

47 mins ago

BAKN DPR Minta Aturan Larangan KUR bagi ASN Ditinjau Ulang, Ini Alasannya

Poin Penting BAKN DPR RI mendorong peninjauan ulang aturan KUR, khususnya agar ASN golongan rendah… Read More

1 hour ago

IHSG Sesi I Ditutup Menguat ke 8.655 dan Cetak ATH Baru, Ini Pendorongnya

Poin Penting IHSG menguat ke 8.655,97 dan sempat mencetak ATH baru di level 8.689, didorong… Read More

2 hours ago

Konsumsi Produk Halal 2026 Diproyeksi Tumbuh 5,88 Persen Jadi USD259,8 Miliar

Poin Penting Konsumsi rumah tangga menguat jelang akhir 2025, didorong kenaikan penjualan ritel dan IKK… Read More

3 hours ago