Jakarta – Indonesia kehilangan salah satu aset terbaiknya. Dr. Enny Sri Hartati, SE, MSi, ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), meninggal dunia, Kamis, 1 Juli 2021, pukul 19.55 WIB.
Enny meninggal di RS Pondok Kopi, Jakarta Timur, setelah sepekan terakhir terpapar Covid-19. Awalnya, dia rawat jalan dengan isolasi mandiri di rumahnya, Jalan Batu Merah, Pejaten Timur, Jakarta Selatan.
Dua hari sebelum meninggal Enny dilarikan ke rumah sakit karena saturasinya menurun. Sempat kesulitan mendapatkan rumah sakit dan oksigen, kondisinya membaik setelah mendapat perawatan.
“Kamis sore drop lagi, hingga meninggal sekitar pukul 19.55 WIB,” ungkap Aviliani, rekan sesama ekonom di INDEF.
Kabar meninggalnya Enny menimbulkan duka mendalam, terutama bagi rekan-rekan sesama peneliti di INDEF. Sebab, dia sudah 24 tahun bergabung di lembaga itu. Bahkan, sejak 2011 hingga 2019, dipercaya sebagai direktur.
“Mbak Enny temen diskusi yang ramai. Dia selalu kritis. Sikapnya rendah hati dan sederhana, serta sangat menghargai pendapat orang,” ujar Eko B. Supriyanto, Pemimpin Redaksi Majalah Infobank.
Selama berinteraksi dengan Enny, Eko yang dijuluki salah satu pendiri INDEF non akte itu, merasakan betul sikap respeknya. Setiap INDEF mau ulang tahun, atau bikin kegiatan, dia selalu menghubungi.
“Saya sungguh kehilangan teman diskusi yang selalu kritis, lebih sedih lagi saya mendengar akibat Covid-19 dan sempat sulit mendapatkan ruang ICU. Selamat jalan Mbak Enny, saya bersaksi Mbak Enny orang baik,” kata Eko.
Sejak lulus dari FE Undip tahun 1995, Enny berkarier sebagai dosen di Universitas Trisakti, Jakarta. Kemudian dia melanjutkan studi dengan mengambil Magister Sains (MSi) Program Ilmu Ekonomi Pertanian, Konsentrasi Pembangunan dan Kebijakan Pertanian, IPB, tahun 2004.
Di kampus yang sama Enny berhasil meraih gelar doktor untuk Program Studi Ilmu Ekonomi Pertanian, Konsentrasi Ekonomi Pembangunan, tahun 2012.
Sebelum menjadi direktur INDEF, Enny sempat menjadi staf ahli Komisi X DPR, dari tahun 2007 hingga 2010. Analisisnya yang jernih dan tajam sangat dibutuhkan.
Enny dikenal sangat produktif dalam membuat berbagai karya tulis, baik berupa jurnal ilmiah, buku, penelitian, maupun kolom opini di berbagai media massa. Dia juga aktif di berbagai seminar sebagai pembicara.
Jenazah Enny rencananya akan dimakamkan hari ini, Jumat 2 Juli 2021, di Desa Celep, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.
Bulan ini, Enny seharusnya sedang berbunga-bunga. Sebab, tanggal 27 Juli nanti, dia merayakan hari jadinya yang ke-50. Namun, Tuhan sepertinya ingin Enny merayakannya di surga-Nya.
Selamat jalan, Mbak Enny. Kami semua bersaksi, Anda orang baik. (Darto Wiryosukarto)
Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menerbitkan Peraturan OJK (POJK) Nomor 27 Tahun 2024 tentang… Read More
Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membeberkan proses pengembangan kegiatan usaha bullion atau usaha yang berkaitan dengan… Read More
Jakarta - PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) mengoptimalkan fasilitas digital banking yang dimiliki sebagai alternatif… Read More
Jakarta - Menjelang libur dan cuti bersama perayaan Natal 2024, indeks harga saham gabungan (IHSG)… Read More
Jakarta - Anggota Komisi VII DPR RI Dina Lorenza menyatakan dukungannya terhadap kenaikan Pajak Pertambahan… Read More
Jakarta – Presiden Direktur PT Rintis Sejahtera, Iwan Setiawan, kembali dinobatkan sebagai salah satu Top… Read More