Pertaminan, harga BBM bersubsidi tinggi
Jakarta – Keuntungan PT Pertamina (Persero) (Pertamina) dari penjualan BBM subsidi yang mencapai Rp8,3 triliun di semester I lalu dinilai terlalu besar. Kondisi ini menunjukkan bahwa BUMN (Bank Usaha Milik Negara) ini justru membebani masyarakat dengan harga BBM yang mahal.
Padahal, dengan harga minyak mentah (ICP) yang lebih rendah, perusahaan pelat merah ini dapat menjual BBM lebih murah.
“Kami malah tahunya dari media soal (medsos) keuntungan Pertamina yang besar dari jualan BBM subsidi ini. Komisi VII belum pernah diberikan Laporan Keuangan Pertamina. Tetapi dari harga BBM yang berlaku, memang rasanya pertamina untung besar. Hal itu karena harga jualnya jauh di atas harga keekonomiannya,” jelas Ketua Komisi VII DPR, Gus Irawan Pasaribu saat berbincang dengan wartawan, Senin, 26 September 2016.
Menurutnya, sebagai BUMN, perusahaan ini seharusnya bisa mengoptimalkan keuntungannya dari bisnis non BBM subsidi. Misalnya, dari sektor hulu migas yang memang menjadi wilayah kerja utama Pertamina.
“Situasi ekonomi yang sulit ini, janganlah justru Pertamina membebani rakyat,” kata Gus Irawan.
Page: 1 2
Poin Penting IHSG menguat 1,46 persen ke 8.632,76, mendorong kapitalisasi pasar BEI naik 1,39 persen… Read More
Poin Penting OJK dan Polda Kalimantan Utara menuntaskan penyidikan dugaan tindak pidana perbankan di Bank… Read More
Poin Penting IHSG naik 1,46 persen ke level 8.632,76, diikuti kenaikan kapitalisasi pasar 1,39 persen… Read More
Poin Penting NII BTN melonjak 44,49 persen yoy menjadi Rp12,61 triliun pada kuartal III 2025,… Read More
Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More
Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More