Sejumlah pegawai melintas di depan Gedung Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) di Jakarta. (Foto: Erman Subekti)
Jakarta – Belakangan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan signifikan, sekitar 19,48 persen. Hal ini sempat menimbulkan kekhawatiran di kalangan investor. Di mana, salah satu dugaan penyebabnya adalah pembentukan Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara). Investor khawatir karena Danantara akan mengelola aset BUMN, termasuk bank-bank besar.
Merespons hal itu, Anggota Komisi VI DPR RI Mulyadi mengusulkan agar Danantara memiliki dasar hukum untuk melakukan pembelian kembali (buyback) saham. Hal ini diharapkan dapat menstabilkan pasar modal.
“Harus ada payung aturan, ke depan Danantara bisa juga investasi di sektor portfolio. Karena di Pasar Modal, jangan kan informasi valid, rumor saja bisa mempengaruhi index pasar,” ujar Mulyadi dikutip Kamis (27/3).
Menurutnya, Danantara bisa menjaga pasar menjadi lebih stabil. Hal ini merujuk kejadian beberapa waktu lalu IHSG turun sampai 5 persen dalam beberapa jam saja. Akibatnya, terjadi trading halt.
“Mungkin dengan komunikasi publik yang baik, menyampaikan akan intervensi atau buyback saham BUMN yang sehat, pasar kemungkinan besar akan bereaksi,” terang Politisi Fraksi Partai Gerindra ini.
Baca juga : RUPST Adira Finance Tebar Dividen Senilai Rp703 Miliar
Mulyadi meyakini, dengan kekuatan modal besar yang dimiliki oleh Danantara, keseimbangan pasar saham bisa terjaga dengan baik.Munurutnya, dengan intervensi buyback yang dilakukan Danantara, kejadian trading halt bisa ditanggulangi dengan baik.
“Artinya tidak perlu dana besar masuk bursa yang range Rp9 triliun sampai dengan Rp13 triliun per hari, investor yang akan improvisasi sendiri menjaga keseimbangan,” terang Mulyadi.
Namun, Mulyadi menekankan, buyback saham ini perlu payung hukum terlebih dahulu.
“Seperti Bank Indonesia (BI) menjaga nilai tukar rupiah,” tegas dia.
Sementara itu, Juru Bicara (Jubir) Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Dedek Prayudi menilai, IHSG yang merosot karena para investor sedang melepas kepemilikan saham di seluruh dunia dan beralih ke emas.
“Katanya asing nggak percaya sama pemerintah Prabowo katanya nih, sehingga IHSG ditinggalkan, sehingga IHSF turun, merosot, kurang lebih begitu, katanya,” kata Uki dalam tayangan video di akun resmi Instagram PCO.
Baca juga : Program Mudik Gratis Laris Manis, Tiket Kapal Laut dan Kereta Masih Tersedia
“Faktanya investor itu sebenarnya sedang melepas kepemilikan saham di seluruh dunia. Untuk apa? Untuk membeli aset yang lebih aman, misalnya seperti emas,” sambungnya.
Uki sapaan akrabnya melanjutkan, atas hal itu semua bursa di dunia menjadi turun. Dia mencontohkan saham S&P 500 yang dalam 1 bulan sudah turun drastis 10 persen.
“Nah ini akibatnya semua bursa itu turun. Jadi nggak cuma IHSG ya. S&P 500 misalnya itu dalam 1 bulan, dia tuh turunnya udah 10 persen. Dan harga emas otomatis ya melejit naik dong,” ucapnya.
Uki menambahkan, di dalam negeri, pemerintah sedang menerbitkan surat utang negara (SUN). Menurutnya, uang yang terkumpul dari SUN itu tembus Rp28 Triliun.
“Dan ini justru menggambarkan kepercayaan pasar terhadap masyarakat pemerintah, di samping mengalihkan modal dari IHSG tadi ke SUN tadi,” katanya.
Uki kembali menegaskan, iklim investasi di Indonesia masih terjaga dengan baik. Dia meminta masyarakat tidak panik.
“Nggak usah takut ya. Defisit tetap terjaga di 2,5 persen PDB. Penerimaan pajak bruto mengalami kenaikan 6,6 persen dan penawaran surat berharga negara atau SBN yang masuk ke pemerintah itu sekitar Rp62 triliun, di mana 23 persennya itu berasal dari luar negeri,” tuturnya.
“Jadi teman-teman nggak usah khawatir sekali lagi, iklim investasi tetap terjaga baik. Dan pemerintah bekerja keras siang malam untuk jaga iklim ini tetap baik,” pungkasnya. (*)
Editor: Galih Pratama
Jakarta - LRT Jabodebek akan tetap melayani masyarakat selama libur Idul Fitri 2025. Untuk mendukung… Read More
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pekan 24-27 Maret 2025 mengalami penguatan sebesar… Read More
Jakarta – Bank Mega Syariah memastikan kesiapan layanan untuk memenuhi kebutuhan transaksi nasabah selama periode… Read More
Jakarta - Jelang libur panjang Nyepi dan Lebaran 2025, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada… Read More
Jakarta - PT Kereta Api Indonesia (Persero) mencatat tingginya animo masyarakat dalam menggunakan layanan kereta… Read More
Jakarta - Center of Economic and Law Studies (CELIOS) memperkirakan perputaran uang selama Ramadan dan… Read More