Ekonomi dan Bisnis

DPR Sebut Aplikasi My Pertamina Untuk Kurangi Beban APBN

Jakarta – Anggota Komisi VI DPR RI Rafli menilai, penerapan mekanisme aplikasi My Pertamina untuk memperoleh BBM Subsidi seperti Pertalite dan Solar akan lebih terdata. Metode ini membuat para pengguna kendaraan memasukan data kendaraannya di aplikasi, sehingga akan terlihat, apakah kendaraannya layak menggunakan BBM subsidi atau tidak.

“Metode ini tergantung dari sistem Pertamina secara teknis serta mitranya di hilir bagaimana sosialisasinya dan pembenahan SDM-nya agar dapat terkontrol secara utuh,” ujar Rafli dalam keterangannya dikutip 1 Juli 2022.

Selain itu, kata dia, langkah Pertamina ini diharapkan bisa mengurangi beban subsidi karena sudah jelas dan terdata siapa saja pengguna kendaraan yang bisa menggunakan BBM Subsidi. Rafli mengatakan, apabila sistemnya berjalan dengan baik dan benar maka akan mudah terkontrol penyaluran subsidinya dengan baik dan tepat sasaran.

“Memang sudah menjadi tugasnya Pertamina untuk memikirkan bagaimana caranya agar BBM subsidi tersebut tidak membebani APBN dan tepat sasaran,” sambung dia.

Ke depan, tambah dia, DPR sebagai legislator akan terus mengawasi langkah yang diterapkan Pertamina ini. “Jadi sekarang kita awasi saja. Nanti apakah secara teknis bisa berjalan secara maksimal pada kenyataan karena kita sering kali membuat suatu konsep yang bagus tapi sering bermasalah dalam pengaplikasian konsep tersebut,” ucapnya.

Dia berharap sistem ini bisa berjalan maksimal dan baik selama ada keseriusan dan good will dari pemerintah melalui Pertamina. Oleh sebab ituz agar bisa berjalan maksimal harus diawasi secara ketat, tidak pandang bulu dan perlu ada sanksi tegas bagi yang melanggar.

Selain itu Rafli juga berharap kepada pemerintah dan instansi terkait lainnya agar lebih konsen dan memikirkan jika sistem ini sudah diterapkan. Pasalnya, tidak semua masyarakat pengguna kendaraan memakai telepon genggam Android seperti supir-supir angkutan kota, supir angkutan barang, dan lainnya.

Meski demikian dia mengusulkan agar supir tersebut mengisi data-data lengkapnya di telepon selular yang disediakan oleh SPBU. “Terpenting, harus ada fungsi kontrol yang terukur dalam menentukan alternatif yang konkrit di daerah-daerah tertentu dan dalam situasi tertentu,” jelas Rafli. (*)

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

Mau ke Karawang Naik Kereta Cepat Whoosh, Cek Tarif dan Cara Pesannya di Sini!

Jakarta - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) resmi membuka penjualan tiket kereta cepat Whoosh… Read More

9 hours ago

Komitmen Kuat BSI Dorong Pariwisata Berkelanjutan dan Ekonomi Sirkular

Jakarta - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus berkomitmen mendukung pengembangan sektor pariwisata berkelanjutan… Read More

10 hours ago

Melalui Program Diskon Ini, Pengusaha Ritel Incar Transaksi Rp14,5 Triliun

Tangerang - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) meluncurkan program… Read More

11 hours ago

IHSG Sepekan Anjlok 4,65 Persen, Kapitalisasi Pasar Ikut Tertekan

Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat bahwa data perdagangan saham selama periode 16-20… Read More

13 hours ago

Aliran Modal Asing Rp8,81 Triliun Kabur dari RI Selama Sepekan

Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat di minggu ketiga Desember 2024, aliran modal asing keluar… Read More

18 hours ago

Bos BRI Life Ungkap Strategi Capai Target Bisnis 2025

Jakarta - PT Asuransi BRI Life meyakini bisnis asuransi jiwa akan tetap tumbuh positif pada… Read More

19 hours ago