Menjawab pernyataan tersebut, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengakui bahwa setiap desa memang harus dibantu dalam pengelolaan dana desa agar dapat betul-betul berkontribusi pada pengentasan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat di akar rumput.
“Saya rasa pandangan mengenai pentingnya capacity building dari pemda terutama desa memang penting. Mereka tiap tahun mendapatkan anggaran yang tidak kecil,” kata dia.
Namun, ia mengatakan pihaknya memang tidak menganggar dana untuk program bimbingan pengelolaan dana lebih besar, mengingat Kementerian Desa juga punya program pelatihan dan alokasi anggaran yang lebih besar.
“Karena ada anggaran di Kemendes tujuannya untuk capacity building dan itu jumlahnya triliun di sana. Itu untuk me-hire coach untuk membantu mereka menganggarkan juga dalam hal merekrut orang untuk bisa mendampingi,” tukas Sri Mulyani. (*)
Editor: Paulus Yoga
Page: 1 2
Jakarta - Citibank, N.A., Indonesia (Citi Indonesia) posted a net profit of IDR 2.59 trillion… Read More
Jakarta - Asian Development Bank (ADB) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi negara-negara berkembang di kawasan Asia dan Pasifik akan… Read More
Oleh: Muhammad Edhie Purnawan, PhD, Staf Pengajar Departemen Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas… Read More
Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melaporkan pemerintah telah menarik utang baru sebesar Rp250 triliun hingga… Read More
Jakarta - Aliran dana investor asing terlihat kembali keluar dari Indonesia. Tercatat, net foreign sell… Read More
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi I hari ini, 9 April… Read More