Menjawab pernyataan tersebut, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengakui bahwa setiap desa memang harus dibantu dalam pengelolaan dana desa agar dapat betul-betul berkontribusi pada pengentasan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat di akar rumput.
“Saya rasa pandangan mengenai pentingnya capacity building dari pemda terutama desa memang penting. Mereka tiap tahun mendapatkan anggaran yang tidak kecil,” kata dia.
Namun, ia mengatakan pihaknya memang tidak menganggar dana untuk program bimbingan pengelolaan dana lebih besar, mengingat Kementerian Desa juga punya program pelatihan dan alokasi anggaran yang lebih besar.
“Karena ada anggaran di Kemendes tujuannya untuk capacity building dan itu jumlahnya triliun di sana. Itu untuk me-hire coach untuk membantu mereka menganggarkan juga dalam hal merekrut orang untuk bisa mendampingi,” tukas Sri Mulyani. (*)
Editor: Paulus Yoga
Page: 1 2
Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyoroti pentingnya peningkatan inklusi dan literasi keuangan di Indonesia… Read More
Bandung - PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance) mengambil langkah agresif untuk mengatasi… Read More
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi I hari ini (18/11) kembali… Read More
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama sepekan mengalami penurunan sebesar 1,73 persen di… Read More
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami pelemahan yang signifikan pada periode pekan lalu… Read More
Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menerbitkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 17 Tahun… Read More