Categories: Moneter dan Fiskal

DPR Panggil BI, Ini Jawaban Agus

BI tidak bisa menjamin sejauh mana pelemahan rupiah akan berlangsung. Apriyani Kurniasih.

Jakarta–Pelemahan ekonomi yang terjadi membuat gusar berbagai kalangan, termasuk Anggota DPR. Para wakil rakyat ini pun memanggil Gubernur Bank Indonesia, Agus Martowardojo untuk menjelaskan mengenai kondisi perekonomian saat ini dan langkah apa yang diambil BI.

Kepada Anggota DPR, Agus menjelaskan, pertumbuahan Indonesia mengalami penurunan selama dua tahun terakhir hingga menyusut sampai 4,7%. Namun, itu dapat dimengerti sebab ekonomi global yang juga menurun.

“Di awal, BI dan pemerintah tengah memproyeksikan pertumbuhan ekonomi dikuartal I dan II 2015 berada di kisaran 5%-5,1%. Meskipun kenyataannya saat ini berada di 4,7%” terang Agus kepada para Anggota DPR saat dipanggil ke gedung Parlemen untuk ditanyai mengenai kondisi perekonomian saat ini.

Selain itu, Agus menjelaskan melemahnya ekonomi Indonesia dilatarbelakangi karena pemerintahan baru serta APBNP yang baru disetujui pada Februari. Ada penyesuaian nomenklatur, pengisian jabatan, dan juga perlu ada proses pengaaan lelang dan sebagainya. Agus berjanji, BI memberikan jaminan akan senantiasa berada di pasar dan menjaga stabilitas pasar valuta asing.

Menanggapi hal tersebut, Fadli Zon, Wakil Ketua DPR menilai bahwa langkah yang diambil BI sudah sesuai dengan prosedur. “Kami ingatkan bahwa faktor eksternal maupun internal tidak ada garansi, sejauh mana menahan dari pelemahan nilai tuka rupiah ini. BI pun tidak bisa menjamin hal itu. Itu sangat tergantung pada faktor pasar,” ujar Fadli.

Dalam pertemuan tersebut, Agus juga mengatakan, khusus terkait nilai tukar, lebih disebabkan faktor eksternal atau kondisi ekonomi global. Di mana saat ini, ekonomi Amerika tengah membaik dengan menaikan bunga. Ini berbanding terbalik dengan kondisi di Tiongkok yang mengalami pelemahan nilai tukar akibat devaluasi Yuan.

“Ini semua berdampak pada penurunan uang ke Indonesia, karena terakhir memang pasar modal dunia sedang mengalami kejatuhan. Indonesia juga terjadi kejatuhan dan itu menyebabkan ada dana keluar,” jelas Agus.

Agus juga mengatakan sejumlah langkah yang telah dilakukan BI bersama pemerintah untuk merespon perkembangan yang terjadi..” Kami juga mendapat masukan, sehingga ini menjadi bagian agar Indonesia mempersiapkan diri menghadapi tantangan,” tutup Agus.

Apriyani

Recent Posts

Peluncuran Reksa Dana Indeks ESGQ45 IDX KEHATI

Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More

28 mins ago

Pacu Bisnis, Bank Mandiri Bidik Transaksi di Ajang GATF 2024

Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More

33 mins ago

Eastspring Investments Gandeng DBS Indonesia Terbitkan Reksa Dana Berbasis ESG

Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More

2 hours ago

Transaksi Kartu ATM Makin Menyusut, Masyarakat Lebih Pilih QRIS

Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More

2 hours ago

BTN Raih Sertifikat Predikat Platinum Green Building

Suasana saat penyerahan sertifikat Predikat Platinum Green Building dari Green Building Council Indonesia (GBCI) Jakarta.… Read More

2 hours ago

BI Catat DPK Tumbuh 6 Persen per Oktober 2024, Ditopang Korporasi

Jakarta – Bank Indonesia (BI) melaporkan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada Oktober 2024 mencapai Rp8.460,6 triliun,… Read More

3 hours ago