Anggota Komisi VI DPR RI, Faujia Helga Tampubolon, saat kunjungan kerja reses Komisi VI DPR RI di Kantor Gubernur Sulawesi Selatan, Makassar, Jumat (3/10/2025). Foto: DPR
Jakarta – Anggota Komisi VI DPR RI, Faujia Helga Tampubolon, menegaskan pentingnya keberpihakan sektor perbankan kepada masyarakat dalam penyaluran dana ekonomi yang tengah digalakkan pemerintah.
“Kami dari Komisi VI ingin melihat bagaimana perbankan benar-benar berpihak kepada masyarakat dalam menyalurkan dana ekonomi, termasuk program pendanaan sebesar Rp200 triliun yang saat ini tengah digulirkan,” ujarnya, saat kunjungan kerja reses Komisi VI DPR RI, di Kantor Gubernur Sulawesi Selatan, dinukil laman DPR, Selasa, 7 Oktober 2025.
Ia pun menekankan agar pihak perbankan menyiapkan program yang jelas, terarah, dan berorientasi pada kepentingan masyarakat untuk mempercepat perputaran ekonomi.
“Kalau bisa, bunganya lebih kecil agar perputaran ekonomi di masyarakat berjalan lebih cepat dan tidak memberatkan. Jangan sampai kebijakan yang tidak tepat justru menimbulkan kerugian negara dan imbasnya kembali kepada masyarakat,” tambahnya.
Baca juga: Tanggapan Permata Bank soal Pembagian Dividen Tahun Buku 2025
Sebelumnya, Anggota Komisi XI DPR RI, Habib Idrus Salim Aljufri menyoroti melambatnya penyaluran kredit perbankan kepada sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Padahal, sektor UMKM merupakan tulang punggung ekonomi rakyat yang menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar.
Idrus mendesak agar Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Himbara menyusun strategi yang lebih progresif dan adaptif dalam mendukung pembiayaan UMKM. Hal ini mencakup penyederhanaan prosedur, penurunan bunga pinjaman, dan inovasi produk pembiayaan berbasis digital yang lebih ramah bagi usaha kecil.
Menurutnya, jika akses kredit UMKM bisa dipermudah dan disalurkan secara tepat sasaran, maka sektor ini akan mampu menjadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi nasional.
Baca juga: Transformasi Sistem Keuangan RI oleh AI dan Blockchain, OJK Dorong Regulasi Ketat
Bahkan, ia menilai kontribusi UMKM dapat membantu Indonesia mencapai target pertumbuhan ekonomi di atas 6 persen pada 2026.
“Kalau kredit disalurkan tepat sasaran, UMKM bisa berkembang lebih cepat, membuka lapangan kerja baru, dan memperkuat daya saing nasional. Ini akan jauh lebih produktif dibandingkan jika dana hanya tersimpan tanpa nilai tambah di sistem perbankan,” pungkasnya. (*)
Editor: Yulian Saputra
Poin Penting Menhut Raja Juli Antoni dikritik keras terkait banjir dan longsor di Sumatra, hingga… Read More
Poin Penting Roblox resmi ditunjuk DJP sebagai pemungut PPN PMSE, bersama empat perusahaan digital lainnya.… Read More
Poin Penting PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menekankan kolaborasi lintas sektor (pemerintah, dunia usaha, investor,… Read More
Poin Penting PT Phapros Tbk (PEHA) mencetak laba bersih Rp7,7 miliar per September 2025, berbalik… Read More
Poin Penting Unilever Indonesia membagikan dividen interim 2025 sebesar Rp3,30 triliun atau Rp87 per saham,… Read More
Poin Penting IFAC menekankan pentingnya kolaborasi regional untuk memperkuat profesi akuntansi di Asia Pasifik, termasuk… Read More