DPR Desak OJK Selesaikan Permasalahan Bumiputera

Surabaya – Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pada hari ini diagendakan akan memanggil Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk Rapat Dengar Pendapat (RDP) mengenai penyelesaian masalah Asuransi Jiwa Bersama atau AJB Bumiputera 1912 dan Jiwasraya.

Ditemui usai menghadiri acara Festival Ekonomi Syariah Indonesia (FESyar) regional timur, Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi PDIP Indah Kurnia menyebut pihaknya menekankan OJK agar dapat secepatnya menyelesaikan permasalahan dua asuransi tersebut.

“Kita tekankan sejauh mana penanganan mereka terhadap kasus Bumiputra khususnya yang kita pikirkan pemegang polis, karena dikhawatirkan dengan adanya penyelesaian yang berlarut larut terhadap ini pemegang polis jadi tidak percaya lagi terhadap asuransi nasional,” kata Indah di Surabaya, Rabu malam 6 November 2019.

Tak hanya itu, Indah menilai penyelesaian yang berlarut tersebut dikhawatirkan akan menghambat literasi keuangan nasional khususnya literasi pada produk asuransi nasional. Teebih, berdasarkan Survei Nasional Literasi Keuangan OJK yang dilaksanakan pada tahun 2016, literasi keuangan masyarakat Indonesia baru mencapai 29,7 persen sedangkan inklusi keuangan sebesar 67,8 persen.

“Jadi kita minta ojk dalam hal ini serius dan memikirkan solusi yg terbaik untuk pemegang polis yg banyak itu,” tukas Indah.

Dihubungi terpisah, Juru Bicara OJK Sekar Putih menyebut saat ini regulator masih terus mengupayakan langkah strategis guna menyelesaikan permasalahan kedua asuransi tersebut.

“Kami terus melakukan kordinasi dan komunikasi dengan pemegang saham terkait skema penguatan kondisi perusahaan. Namun saat ini, atas persetujuan Pemegang Saham Jiwasraya sedang melakukan program penyehatan menyeluruh termasuk telah mendirikan anak perusahaan jiwasraya putera dan OJK akan terus memantau prosesnya,” kata Sekar.

Sebagai informasi, tercatat sudah sekitar 5 bulan kursi direktur utama AJB Bumiputera 1912 masuh mengalami kekosongan. Bahkan kekosongan lain juga akan terjadi pada jajaran Badan Perwakilan Anggota atau BPA.

Sumber Infobank yang menjabat dirut sebuah perusahaan asuransi jiwa mengatakan, sulit mencari “jagoan” yang bisa memimpin perusahaan sekelas AJBB yang berstatus mutual dan sedang kesulitan keuangan akibat kegagalan restrukturisasi dan good corporate governance (GCG) nya tidak ditegakkan.

Tak tangung-tanggung, permasalahan tersebut sampai menjadi perhatian Bank Dunia. Berdasarkan laporan Bank Dunia bertajuk “Global Economic Risks and Implications for Indonesia” yang dirilis pada September 2019, sistem keuangan Indonesia secara umum dinilai tahan terhadap guncangan perekonomian tetapi tetap memerlukan tindakan kebijakan segera salah satunya sektor asuransi yang akan memengaruhi kredibilitas sistem keuangan. (*)

Editor: Rezkiana Np

Suheriadi

Recent Posts

Jasindo Ingatkan Pentingnya Proteksi Rumah dan Kendaraan Selama Libur Nataru

Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More

17 hours ago

Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Selamatkan Kekayaan Negara

Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More

17 hours ago

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatra

Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More

17 hours ago

Kredit BNI November 2025 Tumbuh di Atas Rata-rata Industri

Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More

19 hours ago

Cek Jadwal Operasional BSI Selama Libur Nataru 2025-2026

Poin Penting BSI menyiagakan 348 kantor cabang di seluruh Indonesia selama libur Natal 2025 dan… Read More

19 hours ago

Update Harga Emas Hari Ini: Galeri24 dan UBS Kompak Merosot, Antam Naik

Poin Penting Harga emas Pegadaian turun jelang libur Nataru 2025/2026, dengan emas Galeri24 turun Rp22.000… Read More

22 hours ago