Jakarta – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) membukukan kinerja positif pada semester I 2025. Perseroan mencatat pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 11,2 persen secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp406,4 triliun.
Pertumbuhan DPK BTN ini tumbuh di atas rata-rata industri perbankan yang berada di level 6,96 persen yoy, menurut data Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Direktur Keuangan dan Strategi BTN, Nofry Rony Poetra menyampaikan bahwa pertumbuhan DPK yang solid turut menjaga biaya dana (cost of fund) tetap terkendali.
“Total DPK kita tumbuh 11,2 persen yoy mencapai Rp406,4 triliun. Hal ini berdampak pada pergerakan cost of fund yang manageable menjadi 4,13 persen, naik sedikit empat basis poin karena di semester I bunga acuan belum bergerak turun,” ujarnya dalam Public Expose secara virtual, Rabu (10/9).
Baca juga: BTN Salurkan Kredit Rp376,11 Triliun, Tumbuh 6,8 Persen di Semester I 2025
Kinerja BTN juga ditopang oleh pertumbuhan kredit yang kuat. Kredit non-housing loan tumbuh 10,5 persen yoy, dengan kontribusi terbesar berasal dari segmen korporasi yang melesat 18,4 persen yoy. Kontribusi kredit korporasi kini mencapai 61,2 persen dari total kredit non-housing loan, dengan sektor dominan meliputi real estate, listrik, gas, air, serta transportasi dan pergudangan.
Dari sisi laba, BTN mencatatkan laba bersih Rp1,7 triliun pada semester I 2025 atau tumbuh 13,6 persen yoy. Pertumbuhan ini didukung oleh peningkatan pendapatan bunga bersih (net interest income) sebesar 23,5 persen yoy, jauh lebih tinggi dibanding kenaikan beban bunga yang hanya 2,3 persen yoy.
Selain itu, pendapatan non-bunga (fee based income) juga tumbuh solid menjadi Rp1,9 triliun, ditopang transaksi treasury, loan recovery, serta kontribusi produk digital.
Dengan posisi tersebut, BTN mencatat pre-provision operating profit (PPOP) sebesar Rp5,8 triliun. Perseroan juga meningkatkan alokasi cost of credit untuk memperkuat NPL coverage ratio ke level 115–120 persen.
Baca juga: Jelang Spin Off, BTN Syariah Bukukan Laba Rp401 Miliar di Semester I 2025
Ke depan, BTN menargetkan pertumbuhan kredit di kisaran 7–9 persen dan DPK 8–10 persen sepanjang 2025, dengan loan to deposit ratio (LDR) dijaga pada level 93–95 persen. Sementara NPL ditargetkan tetap terkontrol di kisaran 3,1 persen dengan cost of credit sekitar 1,5–1,7 persen.
“Ke depan, kami akan terus meningkatkan porsi dana murah (CASA) dengan inisiatif digital serta pengembangan produk dan layanan baru yang lebih inovatif,” imbuh Nofry. (*) Alfi Salima Puteri
Poin Penting PT Phapros Tbk (PEHA) mencetak laba bersih Rp7,7 miliar per September 2025, berbalik… Read More
Poin Penting Unilever Indonesia membagikan dividen interim 2025 sebesar Rp3,30 triliun atau Rp87 per saham,… Read More
Poin Penting IFAC menekankan pentingnya kolaborasi regional untuk memperkuat profesi akuntansi di Asia Pasifik, termasuk… Read More
Poin Penting BAKN DPR RI mendorong peninjauan ulang aturan KUR, khususnya agar ASN golongan rendah… Read More
Poin Penting IHSG menguat ke 8.655,97 dan sempat mencetak ATH baru di level 8.689, didorong… Read More
Poin Penting Konsumsi rumah tangga menguat jelang akhir 2025, didorong kenaikan penjualan ritel dan IKK… Read More