Perbankan

DPK Perbankan Tumbuh 8,4 Persen Jadi Rp9.143 Triliun di September 2025

Poin Penting

  • DPK perbankan per September 2025 mencapai Rp9.143 triliun, tumbuh 8,4 persen yoy, didorong peningkatan tabungan dan simpanan berjangka.
  • Total kredit yang disalurkan mencapai Rp8.051 triliun atau tumbuh 7,2 persen yoy, dengan pertumbuhan tertinggi pada kredit investasi (14,3 persen yoy).
  • Penyaluran kredit UMKM hanya tumbuh 0,2 persen yoy, melambat dibanding bulan sebelumnya, dipicu kontraksi pada segmen mikro dan menengah.

Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada September 2025 tercatat sebesar Rp9.143,0 triliun atau tumbuh 8,4 persen secara tahunan (year on year/yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 8,0 persen yoy.

Berdasarkan Perkembangan Uang Beredar yang diterbitkan BI, pertumbuhan tersebut didorong oleh tabungan dan simpanan berjangka yang tumbuh masing-masing sebesar 6,4 persen yoy dan 5,8 persen yoy, meningkat dibandingkan bulan sebelumnya yang tumbuh masing-masing sebesar 5,5 persen yoy dan 5,4 persen yoy. Untuk giro tumbuh sebesar 13,7 persen yoy, setelah pada bulan sebelumnya tumbuh sebesar 14,3 persen yoy.

Berdasarkan golongan nasabah, pertumbuhan DPK terutama didorong oleh pertumbuhan DPK korporasi sebesar 15,4 persen yoy, relatif stabil dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya

Sementara itu, kredit yang disalurkan oleh perbankan pada September 2025 tumbuh lebih tinggi. Penyaluran kredit pada September 2025 tercatat sebesar Rp8.051,0 triliun, atau tumbuh 7,2 persen yoy, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 7,0 persen yoy.

Baca juga: BI Wanti-wanti NPL Kredit Konsumsi Trennya Cenderung Meningkat

Lebih rinci, penyaluran kredit kepada debitur korporasi dan perorangan tumbuh masing-masing sebesar 10,5 persen yoy dan 3,2 persen yoy.

Berdasarkan jenis penggunaan, Kredit Modal Kerja (KMK) pada September 2025 tumbuh sebesar 2,9 persen yoy, setelah tumbuh sebesar 3,0 persen yoy pada Agustus 2025. Perkembangan KMK terutama bersumber dari pertumbuhan sektor Konstruksi, serta sektor Pengangkutan dan Komunikasi.

Selanjutnya, Kredit Investasi (Kl) pada September 2025 tumbuh sebesar 14,3 persen yoy, meningkat dibandingkan bulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 13,0 persen yoy, terutama bersumber dari sektor Pertambangan dan Penggalian, serta sektor Listrik, Gas, dan Air Bersih.

Sementara itu, Kredit Konsumsi (KK) pada September 2025 tumbuh sebesar 7,3 persen yoy, setelah pada bulan sebelumnya tumbuh sebesar 7,7 persen yoy. Pertumbuhan ini didorong oleh perkembangan Kredit Pemilikan Rumah (KPR), Kredit Kendaraan Bermotor (KKB), dan Kredit Multiguna.

Penyaluran kredit properti tumbuh sebesar 4,3 persen yoy, setelah pada bulan sebelumnya tumbuh sebesar 4,6 persen yoy. Kredit properti tersebut berasal dari pertumbuhan kredit KPR dan KPA 7,2 persen yoy dan kredit real estate 6,6 persen yoy.

Baca juga: BI Dorong Bank Percepat Turunkan Suku Bunga Kredit, Begini Respons BCA

Adapun, penyaluran kredit kepada UMKM pada September 2025 tumbuh sebesar 0,2 persen yoy, setelah pada bulan sebelumnya tumbuh sebesar 1,3 persen yoy. Pertumbuhan tersebut didorong oleh kredit UMKM pada skala kecil yang tumbuh sebesar 7,2 persen yoy.

Sementara itu, kredit pada skala mikro dan menengah terkontraksi masing-masing sebesar 4,2 persen yoy dan 1,1 persen yoy. Berdasarkan jenis penggunaan, pertumbuhan kredit UMKM pada September 2025 dipengaruhi oleh Kredit Investasi 3,0 persen yoy. (*)

Editor: Galih Pratama

Irawati

Recent Posts

Hashim Djojohadikusumo Raih Penghargaan ‘Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability’

Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More

3 hours ago

Dua Saham Bank Ini Patut Dilirik Investor pada 2026

Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More

3 hours ago

Hashim Soroti Pentingnya Edukasi Publik Terkait Perubahan Iklim

Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More

4 hours ago

OJK Sederhanakan Aturan Pergadaian, Ini Poin-poinnya

Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More

5 hours ago

40 Perusahaan & 10 Tokoh Raih Penghargaan Investing on Climate Editors’ Choice Award 2025

Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More

5 hours ago

Jelang Akhir Pekan, IHSG Berbalik Ditutup Melemah 0,09 Persen ke Level 8.632

Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More

6 hours ago