Perbankan

DPK Perbankan Tumbuh 5,3 Persen jadi Rp8.599,4 Triliun di Januari 2025

Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan pada Januari 2025 sebesar Rp8.599,4 triliun, atau tumbuh 5,3 persen secara tahunan atau year on year (yoy). Angka ini lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya 4,1 persen yoy.

Berdasarkan golongan nasabah, DPK korporasi tumbuh sebesar 14,2 persen yoy, lebih tinggi dari pertumbuhan Desember 2024 sebesar 10,7 persen yoy.

“Selain itu, DPK perorangan terkontraksi sebesar 2,6 persen yoy, setelah pada bulan sebelumnya terkontraksi sebesar 2,1 persen yoy,” ujar Ramdan Denny Prakoso, Kepala Departemen Komunikasi BI, Senin, 24 Februari 2025.

Selanjutnya, pada Januari 2025, giro tumbuh lebih tinggi sebesar 6,2 persen yoy, setelah pada bulan sebelumnya tumbuh sebesar 2,2 persen yoy.

Tabungan dan simpanan berjangka juga tumbuh masing-masing sebesar 6,6 persen yoy dan 3,4 persen yoy, relatif stabil dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya.

Baca juga: Perebutan Laba Bank Kakap, BRI Mulai “Kelelahan”?

Sementara itu, penyaluran kredit pada Januari 2025 tercatat sebesar Rp7.684,3 triliun, atau tumbuh 9,6 persen yoy. Penyaluran kredit kepada debitur korporasi dan perorangan tumbuh, masing-masing sebesar 15,3 persen yoy dan 3,5 persen yoy.

Berdasarkan jenis penggunaan, Kredit Modal Kerja (KMK) pada Januari 2025 tumbuh sebesar 7,6 persen yoy, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan Desember 2024 sebesar 7,4 persen yoy.

“Perkembangan KMK terutama bersumber dari pertumbuhan sektor pengangkutan dan komunikasi, serta sektor perdagangan hotel dan restoran,” pungkasnya.

Kredit Investasi (Kl) pada Januari 2025 tumbuh sebesar 12,2 persen yoy, setelah pada bulan sebelumnya tumbuh sebesar 12,6 persen yoy, terutama bersumber dari sektor listrik, gas, dan air bersih, serta perdagangan, hotel dan restoran.

Sementara itu, kredit konsumsi (KK) pada Januari 2025 tumbuh sebesar 10,3 persen yoy, setelah tumbuh sebesar 10,5 persen yoy pada bulan sebelumnya, terutama didorong oleh perkembangan Kredit Pemilikan Rumah (KPR), Kredit Kendaraan Bermotor (KKB), dan Kredit Multiguna.

Adapun penyaluran kredit properti tumbuh sebesar 6,8 persen yoy, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan Desember 2024 sebesar 6,6 persen yoy, terutama berasal dari pertumbuhan kredit KPR dan КРА 10,8 persen yoy.

“Sementara itu, kredit konstruksi dan real estate tumbuh, masing-masing sebesar 0,1 persen yoy dan 5,6 persen yoy,” tambahnya.

Penyaluran kredit kepada UMKM pada Januari 2025 juga tumbuh sebesar 2,5 persen yoy, setelah pada bulan sebelumnya tumbuh sebesar 3,0 persen yoy.

Denny menjelaskan, pertumbuhan kredit UMKM terutama pada skala kecil 7,2 persen yoy. Berdasarkan jenis penggunaan, pertumbuhan kredit UMKM pada Januari 2025 dipengaruhi oleh Kredit Investasi 7,8 persen yoy dan Kredit Modal Kerja 0,5 persen yoy.

Baca juga: BI Catat Uang Beredar Tembus Rp9.232,8 Triliun di Januari 2025

Di samping itu, pada Januari 2025, suku bunga kredit dan suku bunga simpanan relatif stabil. Rata-rata tertimbang suku bunga kredit pada Januari 2025 sebesar 9,20 persen, relatif stabil dibandingkan bulan sebelumnya.

Sementara itu, suku bunga simpanan berjangka meningkat pada tenor 3 bulan dan 6 bulan, masing-masing sebesar 5,57 persen dan 6,01persen, setelah pada Desember 2024 masing-masing tercatat sebesar 5,55 persen dan 5,97 persen.

Suku bunga simpanan tenor 1 bulan dan 12 bulan tercatat sebesar 4,82 persen dan 5,16 persen, turun dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 4,87 persen dan 5,17 persen. Di sisi lain, suku bunga simpanan tenor 24 bulan sebesar 4,32 persen, relatif stabil dibandingkan bulan sebelumnya. (*)

Editor: Galih Pratama

Irawati

Recent Posts

Hashim Djojohadikusumo Raih Penghargaan ‘Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability’

Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More

11 hours ago

Dua Saham Bank Ini Patut Dilirik Investor pada 2026

Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More

11 hours ago

Hashim Soroti Pentingnya Edukasi Publik Terkait Perubahan Iklim

Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More

12 hours ago

OJK Sederhanakan Aturan Pergadaian, Ini Poin-poinnya

Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More

13 hours ago

40 Perusahaan & 10 Tokoh Raih Penghargaan Investing on Climate Editors’ Choice Award 2025

Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More

14 hours ago

Jelang Akhir Pekan, IHSG Berbalik Ditutup Melemah 0,09 Persen ke Level 8.632

Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More

14 hours ago