Ilustrasi: Dana Pihak Ketiga (DPK) Perbankan. (Foto: istimewa)
Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan pada Agustus 2025 tercatat Rp9.039,8 triliun atau tumbuh 8,0 persen secara tahunan (year on year/yoy). Angka ini lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya 6,8 persen yoy.
Pertumbuhan tersebut didorong oleh giro dan simpanan berjangka yang tumbuh masing-masing sebesar 14,3 persen yoy dan 5,4 persen yoy, meningkat dibandingkan bulan sebelumnya yang tumbuh masing-masing sebesar 10,0 persen yoy dan 4,8 persen yoy.
Sementara itu, tabungan tumbuh sebesar 5,5 persen yoy, setelah pada bulan sebelumnya tumbuh sebesar 6,1 persen yoy.
Baca juga: Bos BI Ungkap Alasan Suku Bunga Kredit dan Deposito Lambat Turun
Berdasarkan golongan nasabah, pertumbuhan DPK terutama didorong oleh pertumbuhan DPK korporasi sebesar 15,4 persen yoy, setelah pada bulan sebelumnya tumbuh sebesar 12,6 persen yoy.
Selanjutnya, kredit yang disalurkan oleh perbankan pada Agustus 2025 tumbuh lebih tinggi. Penyaluran kredit pada Agustus 2025 tercatat sebesar Rp7.966,1 triliun, atau tumbuh 7 persen yoy, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 6,7 persen yoy.
Penyaluran kredit kepada debitur korporasi dan perorangan tumbuh masing-masing sebesar 9,9 persen yoy dan 3,6 persen yoy.
Berdasarkan jenis penggunaan, Kredit Modal Kerja (KMK) pada Agustus 2025 tumbuh sebesar 3,0 persen yoy, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan Juli 2025 sebesar 2,8 persen yoy.
Perkembangan KMK terutama bersumber dari pertumbuhan sektor Industri Pengolahan, serta sektor Keuangan, Real Estat, dan Jasa Perusahaan.
Selain itu, Kredit Investasi (KI) pada Agustus 2025 tumbuh sebesar 13,0 persen yoy, meningkat dibandingkan bulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 11,8 persen yoy, terutama bersumber dari sektor Industri Pengolahan, serta sektor Pengangkutan dan Komunikasi.
Sementara itu, Kredit Konsumsi (KK) pada Agustus 2025 tumbuh sebesar 7,7 persen yoy, setelah pada bulan sebelumnya tumbuh sebesar 8,0 persen yoy. Ini didorong oleh perkembangan Kredit Pemilikan Rumah (KPR), Kredit Kendaraan Bermotor (KKB), dan Kredit Multiguna.
Baca juga: DPK Krom Bank Tembus Rp6,30 Triliun di Agustus 2025, Melesat 214 Persen
Kemudian, pada Agustus 2025, suku bunga kredit dan suku bunga simpanan turun. Rata-rata tertimbang suku bunga kredit pada Agustus 2025 sebesar 9,12 persen, menurun dibandingkan suku bunga kredit bulan sebelumnya sebesar 9,15 persen.
Sedangkan suku bunga simpanan berjangka juga menurun pada tenor 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan, dan 24 bulan, masing-masing menjadi sebesar 4,72 persen, 5,61 persen, 5,97 persen, 4,98 persen, dan 4,45 persen, setelah pada Juli 2025 masing-masing tercatat sebesar 4,80 persen, 5,72 persen, 6,07 persen, 5,02 persen, dan 4,47 persen. (*)
Editor: Galih Pratama
Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More
Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More
Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More
Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More
Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More
Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More