Ilustrasi: DPK Perbankan (Foto: istimewa)
Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) pada Februari 2025 tercatat sebesar Rp8.612,5 triliun, atau tumbuh 5,1 persen secara tahunan yoy. Angka ini lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya 4,8 persen yoy.
Berdasarkan golongan nasabah, DPK korporasi tumbuh sebesar 12,9 persen yoy, setelah pada bulan sebelumnya tumbuh sebesar 14,1 persen yoy.
Sementara itu, DPK perorangan terkontraksi sebesar 1,8 persen yoy, membaik dibandingkan kontraksi bulan sebelumnya sebesar 3,4 persen yoy.
Lebih lanjut, pada Februari 2025, tabungan dan simpanan berjangka tumbuh masing-masing sebesar 6,8 persen yoy dan 3,5 persen yoy, setelah pada bulan sebelumnya tumbuh masing-masing sebesar 6,2 persen yoy dan 2,6 persen yoy.
Baca juga: BI: Uang Beredar di Februari 2025 Capai Rp9.239 Triliun
“Di sisi lain, giro tumbuh sebesar 5,3 persen yoy setelah pada Januari 2025 tumbuh sebesar 6,2 persen yoy,” tulis BI dalam laporan uang beredar, Jumat 21 Maret 2025.
Selanjutnya, pertumbuhan kredit yang disalurkan oleh perbankan pada Februari 2025 tetap kuat. Penyaluran kredit pada Februari 2025 tercatat sebesar Rp7.684,1 triliun, atau tumbuh 9,0 persen yoy.
Secara rinci, penyaluran kredit kepada debitur korporasi dan perorangan tumbuh masing-masing sebesar 14,7 persen yoy dan 2,7 persen yoy.
Berdasarkan jenis penggunaan, Kredit Modal Kerja (KMK) pada Februari 2025 tumbuh sebesar 6,2 persen yoy, setelah pada bulan sebelumnya tumbuh sebesar 6,8 persen yoy. Perkembangan KMK terutama bersumber dari pertumbuhan sektor Keuangan, Real Estat, dan Jasa Perusahaan, serta Sektor Pertambangan dan Penggalian.
Lalu, Kredit Investasi (Kl) pada Februari 2025 tumbuh sebesar 13,4 persen yoy, lebih tinggi dari pertumbuhan Januari 2025 sebesar 12,0 persen yoy, terutama bersumber dari sektor Industri Pengolahan, serta sektor Listrik, Gas, dan Air Bersih.
Sementara itu, Kredit Konsumsi (KK) pada Februari 2025 tumbuh sebesar 9,4 persen yoy, relatif stabil dibanding pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 9,5 persen yoy, didorong oleh perkembangan Kredit Pemilikan Rumah (KPR), Kredit Kendaraan Bermotor (KKB), dan Kredit Multiguna.
Penyaluran kredit properti tumbuh sebesar 6,9 persen yoy, terutama berasal dari pertumbuhan kredit real estate 6,4 persen yoy dan kredit konstruksi 0,5 persen yoy. Sementara itu, kredit KPR dan KPA tumbuh sebesar 10,5 persen yoy.
Baca juga: BI Revisi Jadwal Pemesanan Layanan Tukar Uang, Ini Rinciannya
Selanjutnya, penyaluran kredit kepada UMKM pada Februari 2025 tumbuh sebesar 2,1 persen yoy, setelah pada bulan sebelumnya tumbuh sebesar 2,5 persen yoy. Pertumbuhan kredit UMKM terutama pada skala kecil 7,9 persen yoy.
“Berdasarkan jenis penggunaan, pertumbuhan kredit UMKM pada Februari 2025 dipengaruhi oleh Kredit Investasi 6,5 persen yoy dan Kredit Modal Kerja 0,5 persen yoy,” tulis BI dalam laporannya. (*)
Editor: Galih Pratama
Kepala Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara), Rosan Roeslani secara resmi mengumumkan susunan… Read More
Jakarta - Susunan kepengurusan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) resmi diumumkan pada… Read More
Jakarta – Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) resmi… Read More
Jakarta - Asuransi pertanian di Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan, mulai dari rendahnya pemahaman petani… Read More
Jakarta - Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk (CNMA) atau… Read More
Jakarta – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada… Read More