Categories: Keuangan

Dorong Spin-Off Syariah, OJK Siapkan Insentif

Jakarta–Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus berupaya mendorong perkembangan industri keuangan syariah, terutama dalam hal pemisahan unit usaha atau spin-off.

“OJK tengah mengkaji kebijakan baru untuk mendukung proses spin-off di perbankan dan multifinance syariah,” tukas Anggota Komisioner OJK Firdaus Djaelani di Jakarta, Kamis, 12 November 2015.

Sebagaimana diketahui dalam setiap unit usaha syariah di industri keuangan syariah wajib melakukan spin-off pada 2023, seperti termaktub dalam UU No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah.

Beberapa poin penting dalam pengaturan spin-off tersebut di antaranya disebutkan modal disetor Bank Umum Syariah hasil pemisahan paling sedikit sebesar Rp500 miliar. Modal tersebut kemudian wajib ditingkatkan secara bertahap menjadi paling sedikit Rp1 triliun dan harus sudah dipenuhi paling lambat 10 tahun setelah izin Bank Umum Syariah diberikan. Adapun tenggat waktu ditetapkan selama 15 tahun sejak UU tersebut berlaku, atau pada tahun 2023.

“Kebijakan (yang sedang dibuat) termasuk pemberian insentif bagi unit usaha syariah yang mau spin-off. Aturannya sedang difinalisasi dan akan segera diterbitkan,” tandas Firdaus. (*) Paulus Yoga

Paulus Yoga

Recent Posts

Pajak Digital Sumbang Rp29,97 Triliun hingga Oktober 2024, Ini Rinciannya

Jakarta - Direktorat Jenderal Pajak (DJP) mencatat penermaan dari sektor usaha ekonomi digital hingga 31 Oktober 2024 mencapai… Read More

7 mins ago

Fungsi Intermediasi Bank Jasa Jakarta (Bank Saqu) Moncer di Triwulan III 2024

Jakarta - Kinerja fungsi intermediasi Bank Jasa Jakarta (Bank Saqu) menunjukkan hasil yang sangat baik… Read More

2 hours ago

Bertemu Sekjen PBB, Prabowo Tegaskan Komitmen RI Dukung Perdamaian Dunia

Jakarta - Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmen Indonesia untuk mendukung upaya PBB dalam mewujudkan perdamaian dan keadilan internasional. Termasuk… Read More

2 hours ago

OJK Catat Outstanding Paylater Perbankan Tembus Rp19,82 Triliun

Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat outstanding paylater atau Buy Now Pay Later (BNPL) di perbankan… Read More

2 hours ago

Perkuat Inklusi Asuransi, AAUI Targetkan Rekrut 500 Ribu Tenaga Pemasar di 2025

Jakarta - Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) menargetkan jumlah agen asuransi umum mencapai 500 ribu… Read More

2 hours ago

PermataBank Bidik Bisnis Wealth Management Tumbuh Double Digit di 2025

Jakarta – Di tengah fenomena makan tabungan alias mantab akhir-akhir ini, pertumbuhan antara ‘orang-orang tajir’… Read More

3 hours ago