Solo – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi DKI Jakarta menilai, anggaran pemerintah DKI Jakarta (APBD) perlu ditingkatkan khususnya pada sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (ekraf) yang dianggap sebagai sumber baru pertumbuhan ekonomi Ibu Kota.
Peran industri di sektor manufaktur yang diperkirakan akan berkurang dalam beberapa tahun ke depan, menjadi alasan kuat bagi pemerintah provinsi DKI Jakarta untuk dapat segera mendorong sektor pariwisata dan ekonomi kreatif sebagai sumber pertumbuhan ekonomi baru.
“Jakarta butuh ikon pariwisata yang menonjol. Optimalisasi fiskal dapat dilakukan dengan menambah anggaran sumber baru pertumbuhan ekonomi,” ujar Kepala Perwakilan BI DKI Jakarta, Doni P. Joewono, di Solo, Rabu, 13 Desember 2017.
Saat ini, industri di sektor manufaktur memang masih mencatatkan pertumbuhan yang tinggi untuk perekonomian Ibu Kota, namun dalam beberapa tahun terakhir, faktor keterbatasan lahan akan mendorong Pemda DKI untuk mendiversifikasi sumber baru perekonomian.
Oleh sebab itu, kata dia, jika Pemerintah Daerah DKI mampu mengoptimalkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, maka akan menambah pertumbuhan ekonomi sebesar 0,2-0,4 persen. Di mana kuartal III 2017, pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta sebesar 6,29 persen (year on year/yoy).
“Manufaktur memang saat ini masih menopang, tapi dalam beberapa tahun berikutnya belum tentu. Maka itu perlu pengembangan sumber baru pertumbuhan ekonomi di Jakarta,” ucapnya.
Asal tahu saja, pertumbuhan industri manufaktur hingga kuartal III 2017 tercatat sebesar 8,1 persen (yoy) atau sektor ketiga dengan pertumbuhan tertinggi setelah komunikasi dan informasi, serta transportasi.
Untuk pariwisata, jelas Doni, DKI sebenarnya memiliki sejumlah destinasi potensial yang bisa dijadikan sebagai wisata unggulan. Misalnya saja kawasan Kota Tua dan Kepulauan Seribu yang bisa didorong menjadi ikon pariwisata agar bisa menarik minat wisatawan baik domestik maupun mancanegara.
Sedangkan untuk ekonomi digital, Pemda DKI perlu mengembangkan industri kreatif yang berbasis teknologi dan informatika. Hal tersebut sebenarnya sudah terlihat hingga kuartal III 2017, di mana sektor informasi dan komunikasi tumbuh hingga 10,24 persen atau sektor dengan pertumbuhan tertinggi di Ibu Kota. (*)
Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More
Suasana saat penyerahan sertifikat Predikat Platinum Green Building dari Green Building Council Indonesia (GBCI) Jakarta.… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) melaporkan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada Oktober 2024 mencapai Rp8.460,6 triliun,… Read More
Jakarta - Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) menolak rencana pemerintah menaikkan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi… Read More
Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, Jumat, 22 November 2024, ditutup… Read More