News Update

Dorong Penetrasi Nontunai di Tol, Bank dan BPJT Siapkan Diskon

Jakarta – Bank Indonesia (BI) bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat terus Badan (PUPR) dan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) terus berupaya meningkatkan penetrasi dalam mencapai penggunaan 100 persen uang elektronik (non tunai) di seluruh jalan tol pada Oktober 2017. Salah satu cara yang dilakukan, adalah dengan menggelar program diskon.

Berdasarkan data yang dihimpun BI, penetrasi non tunai sampai dengan Juni 2017 dan periode mudik baru mencapai 28 persen, yang artinya belum menunjukkan peningkatan signifikan. Namun kampanye dan edukasi yang masif selama Juni 2017 mampu mendorong penetrasi non tunai di gerbang tol mencapai 33,16 persen per gerbang tol atau sebesar 720 ribu transaksi/gerbang tol sepanjang periode mudik lebaran.

Bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 2017 mendatang, perbankan dan BPJT akan memberikan berbagai program diskon untuk meningkatkan daya tarik masyarakat terhadap penggunaan uang elektronik dalaam pembayaran jalan tol. Hal ini diharapkan bisa dengan cepat mengubah perilaku masyarakat yang biasa menggunakan tunai.

Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan dan Pengawasan Sistem Pembayaran BI Eni V. Panggabean mengatakan, perbankan nasional dan Badan Pengatur Jalan Tol telah sepakat untuk memberikan diskon untuk setiap pembelian kartu e-money baru yang diterbitkan Bank Mandiri, Bank Central Asia, Bank Negara Indonesia, dan Bank Rakyat Indonesia.

“Kami sudah sepakat akan memberikan diskon sampai 50 persen. Jadi jangan sampai telat beli kartunya. Ini mulai berlaku 17 Agustus sampai 30 September. Jadi harus cepat,” ujar Eni, di Gedung BI, Jakarta, Selasa, 15 Agustus 2017.

Tak hanya diskon separuh harga bagi pengguna baru uang elektronik, Badan Pengatur Jalan Tol pun juga siap memberikan diskon sebesar 10 persen selama periode tersebut di seluruh ruas tol yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Insentif yang diberian ini diharapkan mampu mengubah pola konsumsi masyarakat.

Meski demikian, regulator mengaku belum mengetahui secara pasti seberapa besar program tersebut dapat meningkatkan pengguna e-money. Namun yang jelas, penggunaan transaksi secara elektronik mampu mengurai kemacetan yang kerap terjadi di tiap gardu tol yang ada di Indonesia.

“Sekarang rata-rata 6-9 detik (waktu tempuh di gardu tol normal). Belum dia harus ngasih uang. Sementara kalau non tunai, itu bisa empat detik. Kami sedang bangun kembali kesiapannya,” tambah Kepala BPJT Harry Trisaputra Zuna di kesempatan yang sama. (*)

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

ICC Resmi Keluarkan Surat Penangkapan Benjamin Netanyahu dan Yoav Gallant

Jakarta - Mahkamah Pidana Internasional (International Criminal Court/ICC) resmi mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel, Benjamin… Read More

3 hours ago

Mandiri Sekuritas Ramal Ekonomi RI Tumbuh 5,1 Persen di 2025

Jakarta - PT Mandiri Sekuritas memproyeksikan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) yang stabil pada kisaran… Read More

12 hours ago

Harita Nickel Raup Pendapatan Rp20,38 Triliun di Kuartal III 2024, Ini Penopangnya

Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More

12 hours ago

NPI Kuartal III 2024 Surplus, Airlangga: Sinyal Stabilitas Ketahanan Eksternal Terjaga

Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More

12 hours ago

Insiden Polisi Tembak Polisi, Ini Penjelasan Kapolda Sumbar

Jakarta - Kapolda Sumbar Irjen. Pol. Suharyono menjelaskan kronologis polisi tembak polisi yang melibatkan bawahannya,… Read More

13 hours ago

Wamen ESDM Dukung Adopsi Electrifying Lifestyle di Masyarakat

Jakarta – Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Yuliot Tanjung mendukung langkah PLN… Read More

14 hours ago