News Update

Dorong Pembiayaan UKME, Indonesia Eximbank Patok NIM 2%

Batam – Direktur Pelaksana Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (Indonesia Eximbank), Arif Setiawan mengungkapkan pihaknya akan terus mendorong geliat pertumbuhan pembiayaan ke sektor Usaha Kecil Menengah Ekspor (UKME) semakin berkembang.

Hal ini mengingat peran strategis lembaga pembiayaan ekspor tidak hanya menimbulkan dampak
positif pada sektor yang dibiayai tetapi juga pada perekonomian nasional.

Komitmen tersebut dibuktikan tidak hanya sekedar mengejar profit semata, tapi juga mendorong usaha kecil yang tadinya tidak memiliki orientasi ekspor, menjadi bisa melakukan ekspor.

“Kita membentuk aktifitas, dan melakukan pembinaan ekspor.
Hal ini karena usaha kecil memiliki keterbatasan capital,” kata Arif di acara Media Coaching di Batam, Kamis, 7 Desember 2017.

Oleh sebab itu, lanjut Arif pihaknya tidak mau mematok margin bunga bersih atau net interest margin (NIM) tingi-tinggi. Ia mengatakan NIM Eximbank sejauh ini hanya sebesar 2%.

Angka ini tentu sangat jauh, bila dibandingkan industri perbankan yang rata-rata bisa mencapai angka 5%.

Seperti diketahui, dukungan lembaga pembiayaan sangat dibutuhkan dalam mendorong daya saing pelaku ekspor.

Ada tiga komponen yang dibutuhkan eksportir dalam mendorong usahanya berkembang, yakni suku bunga kredit yang kompetitif, penurunan biaya modal dan peningkatan kapital stok secara keseluruhan.

“Profit tetap harus, karena kita ada cost. Namun NIM kita jaga hanya 2%,” jelasnya.

Sekedar informasi, total pembiayaan usaha kecil dan menengah ekspor (UKME) Indonesia EximBank mencapai Rp10,50 triliun di tahun 2016, atau tumbuh 44,54 persen dari Rp7,276 triliun pada tahun sebelumnya. Dengan capaian ini, UKME memiliki porsi 11,86 persen dari total pembiayaan perseroan.

Namun bagaimana dengan 2017? Bukan tidak mungkin pembiayaan UKME yang dilakukan oleh Indonesia Eximbank akan lebih baik lagi, mengingat lembaga pembiayaan ekspor yang diamanatkan oleh UU tersebut menjaga visi dan misinya dalam mendorong iklim ekspor tetap menggeliat. (*)

Dwitya Putra

Recent Posts

Jasa Marga Catat 1,5 Juta Kendaraan Tinggalkan Jabotabek hingga H+1 Natal 2025

Poin Penting 1,56 juta kendaraan meninggalkan Jabotabek selama H-7 hingga H+1 Natal 2025, naik 16,21… Read More

8 hours ago

Daftar Lengkap UMP 2026 di 36 Provinsi, Siapa Paling Tinggi?

Poin Penting Sebanyak 36 dari 38 provinsi telah menetapkan UMP 2026, sesuai PP 49/2025 yang… Read More

14 hours ago

UMP 2026 Diprotes Buruh, Begini Tanggapan Menko Airlangga

Poin Penting Pemerintah memastikan formulasi UMP 2026 telah memasukkan indikator ekonomi seperti inflasi, indeks alfa,… Read More

15 hours ago

Aliran Modal Asing Rp3,98 Triliun Masuk ke Pasar Keuangan RI

Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More

15 hours ago

Harga Emas Antam, Galeri24, dan UBS Hari Ini Kompak Naik, Cek Rinciannya

Poin Penting Harga emas Galeri24, UBS, dan Antam kompak naik pada perdagangan Sabtu, 27 Desember… Read More

16 hours ago

Jasindo Ingatkan Pentingnya Proteksi Rumah dan Kendaraan Selama Libur Nataru

Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More

1 day ago