Categories: Perbankan

Dorong Kredit, Maybank Andalkan KPR dan KKB

Jakarta- PT Maybank Indonesia, Tbk (Maybank Indonesia) masih mengandalkan kredit ritel terutama Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan Kredit Kendaraan Bermotor (KKB).

Mortgage masih bagus. Dua roda kita masih bagus. NPL (Non Performing Loans) semua terjaga,” kata Direktur Perbankan Ritel Maybank Indonesia Lani Darmawan di Jakarta, Senin 2 November 2015.

Lani mengatakan, selama sembilan bulan KPR dan KKB tumbuh di atas industri. Di bawah portofolio Perbankan Ritel, KPR (kredit pemilikan rumah) tumbuh 15,7% menjadi Rp17,8 triliun dengan tetap menjaga kualitas aset dengan baik.  Pinjaman tanpa agunan meningkat 12,5% dengan KTA (kredit tanpa agunan) naik 26,3% dan tagihan Kartu Kredit naik 6,3%. Sementara KKB tercatat naik di kisaran 16%.

Meski tumbuh di atas industri, menurutnya pertumbuhan tersebut masih di bawah ekspektasi. Perseroan berharap KPR dan KKB masih dapat tumbuh di kisaran 25%-30%. “Permintaan kami kedepan lebih bagus.  Jadi kami sekarang menyasar ticket size lebih kecil dengan menyasar anak muda jadi anak muda mempunyai hunian sendiri,” tambahnya. Ticket size KPR untuk anak muda tersebut menurutnya di kisaran Rp300 juta, sementara secara rata-rata ticket size masih di Rp600 juta.

Bank mencatat pertumbuhan kredit sebesar 6,6% menjadi Rp111,5 triliun per September 2015 dari Rp104,6 triliun per September 2014 meskipun iklim usaha penuh tantangan dan ekonomi dalam negeri mengalami perlambatan.  Sementara Perbankan Bisnis dan Perbankan Ritel terus menjadi motor pertumbuhan Bank, Perbankan Global mengalami turnaround untuk memberikan kontribusi pertumbuhan positif pada kuartal ketiga 2015.

Selanjutnya, kredit perbankan ritel tumbuh 12,3% dari Rp39,8 triliun menjadi Rp44,7 triliun.  Sementara kredit perbankan bisnis meningkat 12,2% dari Rp38,9 triliun menjadi Rp43,6 triliun.

Meskipun kredit perbankan global  masih menunjukkan penurunan 10,4% (secara tahunan), secara kuartalan kredit perbankan global tumbuh 8,4% pada kuartal ketiga mencapai Rp23,2 triliun per September 2015.  Perbankan ritel memberikan kontribusi sebesar 40% dari total kredit bank sementara perbankan bisnis sebesar 39% dan perbankan global sebesar 21%. (*) Ria Martati

Apriyani

Recent Posts

OJK Sebut Rencana BTN Akuisisi Bank Syariah Masih Evaluasi Internal

Jakarta – Rencana aksi korporasi BTN untuk mengakuisisi bank syariah lain masih belum menemukan titik terang. Otoritas… Read More

1 hour ago

DPLK AXA Mandiri Jalin Kerja Sama Strategis

Suasana saat penandatanganan strategis antara Dana Pensiun Lembaga Keuangan PT AXA Mandiri Financial Services (DPLK… Read More

2 hours ago

Ini Dia Perusahaan Jumbo yang Bakal IPO di Akhir 2024

Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bakal kedatangan satu perusahaan dengan kategori lighthouse yang… Read More

2 hours ago

BRI Sebut KUR Tak Masuk Kriteria PP Hapus Tagih Utang UMKM, Begini Penjelasannya

Jakarta – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI menyatakan bahwa Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang… Read More

2 hours ago

Dua Produk Ini Topang Kinerja Zurich Topas Life di September 2024

Jakarta - Zurich Topas Life berhasil mencatat kinerja yang solid hingga September 2024, dengan kontribusi… Read More

3 hours ago

Jangan Terkecoh! Ini 5 Perbedaan Utama Judi Online vs Investasi Menurut BNI Sekuritas

Jakarta - Fenomena judi online (judol) di Indonesia kian marak, ditandai dengan lonjakan transaksi hingga… Read More

4 hours ago