Categories: Perbankan

Dorong Kredit, BNI Berharap Besar Pada LTV

Dengan adanya pelonggaran aturan LTV diharapkan dapat mendorong kredit konsumer tumbuh di kisaran 8%-12% hingga akhir 2015 ini. Rezkiana Nisaputra

Jakarta–Pasca-pelonggaran aturan Loan to Value (LTV) dikeluarkan oleh Bank Indonesia (BI), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) berharap kredit bisa bergairah kembali di semester II 2015, meski perekonomian nasional di kuartal II masih menunjukkan pelambatan.

“Harapannya di Semester II ini lebih bergairah kreditnya setelah adanya pelonggaran LTV, kita melihat dari kondisi ekonomi memang belum cenderung membaik,” ujar Direktur Konsumer BNI, Anggoro Eko Cahyo, di Jakarta, Kamis, 6 Agustus 2015.

Sebagaimana diketahui pada semester I-2015, BNI telah menyalurkan kredit sebesar Rp288,7 triliun atau tumbuh 12,1% bila dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya atau sedikit di atas pertumbuhan kredit industri perbankan Indonesia yang mencapai 10,4%.

Adanya pelonggaran aturan LTV tersebut, kata dia, kredit konsumer diharapkan dapat tumbuh di kisaran 8%-12% hingga akhir tahun ini, mengingat kredit konsumer BNI per akhir Semester I 2015 telah mencapai Rp53,5 triliun atau naik 10,6% juka dibandingkan dengan Semester I-2014.

“Semester II ini saya rasa ada growth di konsumer jika dibanding semester I sebelumnya. Ya kira-kira menjadi 8%-12% setelah adanya aturan LTV ini,” tukas Anggoro.

Namun, dirinya belum bisa memperkirakan seberapa besar signifikannya dampak dari kebijakan LTV tersebut terhadap pertumbuhan kredit BNI. “Saat ini belum bisa dibilang signifikan mungkin karena abis Lebaran. Tapi kita berharap banyak LTV ini menggairahkan kredit kami,” ucapnya.

Sebelumnya Direktur Utama BNI, Achmad Baiquni mengaku, pihaknya merevisi target pertumbuhan kreditnya di 2015 pada kisaran 12% sampai dengan 14% atau lebih rendah jika dibandingkan dengan target sebelumnya yang dipatok sebesar 15% sampai dengan 17%.

“Melihat kondisi pada kuartal satu dan kuartal dua tahun ini, kami merevisi pertumbuhan ke bawah,” tutupnya. (*)

@rezki_saputra

Paulus Yoga

Recent Posts

Fintech Lending Dinilai Mampu Atasi Gap Pembiayaan UMKM

Jakarta – Ekonom Senior Core Indonesia Hendri Saparini mengatakan masih terdapat gap yang tinggi antara kebutuhan pendanaan… Read More

2 hours ago

Dukung Program 3 Juta Rumah, Bank Mandiri Sinergi dengan Pengembang

Suasana saat penantanganan kerja sama Bank Mandiri dengan PT Delta Mitra Sejahtera dengan membangun 1.012… Read More

3 hours ago

BEI Optimistis Pasar Modal RI Tetap Tumbuh Positif di 2025

Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebut kinerja pasar modal Indonesia masih akan mengalami… Read More

4 hours ago

Jadwal Operasional BCA Selama Libur Nataru, Cek di Sini!

Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menyesuaikan jadwal operasional kantor cabang sepanjang periode… Read More

5 hours ago

IHSG Tinggalkan Level 7.000, BEI Beberkan Biang Keroknya

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini (19/12) kembali ditutup merah ke… Read More

5 hours ago

Ekonomi AS dan China Turun, Indonesia Kena Imbasnya?

Jakarta - Senior Ekonom INDEF Tauhid Ahmad menilai, perlambatan ekonomi dua negara adidaya, yakni Amerika… Read More

5 hours ago