News Update

Dorong Kredit, BI Minta Bank Respon Penurunan BI 7-day Repo Rate

Jakarta – Bank Indonesia (BI) meminta industri perbankan untuk dapat segera merespon penurunan BI 7-day Reverse Repo Rate melalui suku bunga kredit. Hal ini bertujuan untuk mendorong pertumbuhan kredit di tahun ini dan tahun depan, di mana sampai saat ini pertumbuhan kredit masih melambat.

Demikian pernyataan tersebut seperti disampaikan oleh Gubernur BI Agus DW Martowardojo, di Jakarta, Selasa, 22 Agustus 2017. Menurutnya, saat ini suku bunga kredit perbankan berada pada kisaran 11,73 persen per Juli 2017. Suku bunga kredit tersebut turun 4 basis points (bps) dari posisi Juni 2017 yang sebesar 11,77 persen.

“Suku bunga kredit turun 4 bps, bunga deposito juga turun 2 bps. Ini antara 2 bulan Juni ke Juli 2017. Rata-rata bunga kredit itu ada disekitas 11,73 persen, dan bunga deposito kisaran 6,49 persen,” ujar Agus di Gedung BI, Jakarta, Selasa, 22 Juli 2017.

Dia mengungkapkan, pelonggaran kebijakan moneter yang dilakukan BI melalui suku bunga acuan yang sebanyak 175 bps dari awal 2016 hingga Agustus 2017, diharapkan dapat segera direpon perbankan dengan menurunkan suku bunga kredit maupun deposito.

Namun demikian, kata dia, sejauh ini perbankan tengah melakukan konsolidasi yakni penyehatan risiko kredit (NPL), sehingga membuat suku bunga kredit perbankan turun lebih lambat dibandingkan dengan suku bunga deposito yang turun lebih cepat.

“Suku bunga kredit turun lambat karena ada NPL yang meningkat. Sehingga mereka turunnya lama suku bunga kreditnya. Nah sekarang dengan penurunan BI 7-day ini bisa mendorong bank menurunkan suku bunga kredit yang nantinya dapat nopang pertumbuhan kredit,” ucapnya.

Sementara itu, guna mendukung pembiayaan perekonomian sekaligus memperdalam pasar keuangan, BI bersama otoritas terkait akan mempercepat proses konsolidasi perbankan serta mendorong penyaluran kredit dan pembiayaan korporasi melalui pasar keuangan.

“Kebijakan ini bersama dengan penurunan suku bunga ditujukan untuk mendorong intermediasi perbankan yang lebih optimal guna mendukung upaya percepatan pemulihan ekonomi nasional,” paparnya.

Sebagai informasi, dalam Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG-BI) pada 21-22 Agustus 2017 memutuskan untuk menurunkan BI 7-day Reverse Repo Rate sebesar 25 bps menjadi 4,5 persen dengan suku bunga Deposit Facility dan Lending Facility turun 25 bps menjadi masing-masing 3,75 persen dan 5,25 persen. (*)

Rezkiana Nisaputra

Recent Posts

UMP 2026 Diprotes Buruh, Begini Tanggapan Menko Airlangga

Poin Penting Pemerintah memastikan formulasi UMP 2026 telah memasukkan indikator ekonomi seperti inflasi, indeks alfa,… Read More

6 mins ago

Aliran Modal Asing Rp3,98 Triliun Masuk ke Pasar Keuangan RI

Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More

38 mins ago

Jasindo Ingatkan Pentingnya Proteksi Rumah dan Kendaraan Selama Libur Nataru

Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More

20 hours ago

Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Selamatkan Kekayaan Negara

Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More

20 hours ago

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatra

Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More

20 hours ago

Kredit BNI November 2025 Tumbuh di Atas Rata-rata Industri

Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More

22 hours ago