News Update

Dorong Kredit, BI Berlakukan Disinsentif Giro RIM Perbankan

Jakarta – Bank Indonesia (BI) akan memperkuat kebijakan Rasio Intermediasi Makroprudensial (RIM/RIM Syariah) dengan memasukkan wesel ekspor sebagai komponen pembiayaan.

Tak hanya itu, BI juga akan memberlakukan secara bertahap ketentuan disinsentif berupa Giro RIM/RIMS, untuk mendorong penyaluran kredit/pembiayaan perbankan kepada dunia usaha dan ekspor guna mengakselerasi pemulihan ekonomi.

“Sekarang likuiditas terjaga sudah saatnya bank ikut pemerintah, BI, OJK, KSSK mendorong kredit. Oleh karena itu, bank yang RIMnya dibawah 75% kita dorong supaya mendorong kredit pembiayaan,” kata Perry melalui video conference di Jakarta, Kamis 18 Maret 2021.

Dalam ketentuannya, BI akan memperluas cakupan SSB yang dimilki dalam formula perhitungan RIM/RIMS dengan menambahkan satu komponen baru, yaitu wesel ekspor, dalam perhitungan RIM yang tetap 84% hingga 94%.

Sementara ketentuan kedua,  BI akan memberlakukan kembali secara bertahap disinsentif berupa kewajiban giro RIM/RIMS sebagaimana berikut, yakni bagi bank-bank dengan RIM/RIMS di bawah 75% sejak 1 Mei 2021. Lalu nantinya disinsentif akan diberlakukan bagi bank dengan RIM di bawah 80% sejak 1 September 2021 serta dibawah 84% sejak 1 Januari 2022.

Lebih lanjut disinsentif dibagi berdasarkan 4 kategori yakni sebesar 0,15; bagi bank dengan rasio NPL/NPF bruto di bawah 5% dan KPMM di atas 19%. Kategori dua sebesar 0,10; bagi bank dengan rasio NPL/NPF bruto di bawah 5% dan KPMM di atas 14% hingga sama dengan 19%.

Kategori ketiga, sebesar 0,00; bagi bank dengan rasio NPLNPF bruto di bawah 5% dan KPMM di bawah atau sama dengan 14%. Kategori empat, sebesar 0,00 bagi bank dengan rasio NPL/NPF bruto di atas atau sama dengan 5%.

Lebih lanjut, parameter disinsentif batas atas RIM/RIMS ditetapkan sebesar 0,00 untuk bank dengan KPMM di bawah atau sama dengan 14 % maupun bank dengan KPMM di atas 14%. (*)

Editor: Rezkiana Np

Suheriadi

Recent Posts

OJK Sebut Rencana BTN Akuisisi Bank Syariah Masih Evaluasi Internal

Jakarta – Rencana aksi korporasi BTN untuk mengakuisisi bank syariah lain masih belum menemukan titik terang. Otoritas… Read More

1 hour ago

DPLK AXA Mandiri Jalin Kerja Sama Strategis

Suasana saat penandatanganan strategis antara Dana Pensiun Lembaga Keuangan PT AXA Mandiri Financial Services (DPLK… Read More

2 hours ago

Ini Dia Perusahaan Jumbo yang Bakal IPO di Akhir 2024

Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bakal kedatangan satu perusahaan dengan kategori lighthouse yang… Read More

2 hours ago

BRI Sebut KUR Tak Masuk Kriteria PP Hapus Tagih Utang UMKM, Begini Penjelasannya

Jakarta – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI menyatakan bahwa Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang… Read More

2 hours ago

Dua Produk Ini Topang Kinerja Zurich Topas Life di September 2024

Jakarta - Zurich Topas Life berhasil mencatat kinerja yang solid hingga September 2024, dengan kontribusi… Read More

2 hours ago

Jangan Terkecoh! Ini 5 Perbedaan Utama Judi Online vs Investasi Menurut BNI Sekuritas

Jakarta - Fenomena judi online (judol) di Indonesia kian marak, ditandai dengan lonjakan transaksi hingga… Read More

4 hours ago