Jakarta – Dalam meningkatkan kompetensi dan kualitas sumber daya manusia (SDM) di industri bank perkreditan rakyat (BPR) dan bank pembiayaan rakyat syariah (BPRS), Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo) meresmikan Rumah Perbarindo II yang juga sekaligus menjadi kantor PT LSP Certif.
Ketua Umum Perbarindo, Joko Suyanto mengatakan, fungsi dari Rumah Perbarindo II ini ialah sebagai rumah aspiratif bagi para pelaku BPR dan BPRS untuk secara bersama dapat mengkontribusikan berbagai hal positif bagi kemajuan industri rural bank ke depan.
“Dengan adanya Rumah Perbarindo II ini utamanya menjadi rumah aspiratif, rumah untuk bagaimana kita sama-sama punya mimpi mengkontribusikan hal-hal yang kita kerjakan semata untuk industri BPR-BPRS,” ujarnya saat peresmian Kantor Perbarindo II, di Cempaka Putih, Rabu, 5 Oktober 2022.
Di masa yang tidak pasti seperti sekarang dan juga makin kompetitifnya persaingan di industri jasa keuangan, lanjut Joko, penting bagi industri BPR untuk memperhatikan dan meningkatkan governance, risk management, and compliance (GRC). Karena, dengan GRC yang baik, maka keberlangsungan industri rural akan tetap sustain dan bermanfaat bagi masyarakat.
“Oleh karena itu peran pengembangan SDM jadi kata kuncinya. Maka, LSP (Lembaga Sertifikasi Profesi) Certif mempunyai peran yang signifikan dalam membangun capacity SDM supaya mereka on the track di dalam memberikan karya-karya terbaik demi kemajuan daripada industri perbankan dan tetap menjaga perbankan ini aspek-aspek prudent-nya terjaga dengan baik,” katanya.
Sebagai informasi, LSP Certif merupakan lembaga sertifikasi profesi yang menjamin kompetensi dan profesionalisme personil di lembaga keuangan mikro. Program-program yang ditawarkannya mencakup dari sisi eksternal seperti program uji kompetensi sertifikasi profesi, dan memfasilitasi pelatihan berbasis kompetensi.
Sementara dari sisi internal, antara lain dengan program training of trainers yang bertujuan mempersiapkan pelatih (fasilitator) yang memenuhi standar untuk terakreditasi dan mampu melaksanakan penyampaian materi pelatihan kepada peserta secara baik dan berkualitas; serta program test question conference (TQC) yang bertujuan menguji coba, membahas, mengevaluasi dan menetapkan pernyataan uji kompetensi yang berkualitas dan sesuai dengan standar uji kompetensi profesi.
Melalui program yang diinisiasi Perbarindo dengan LSP Certif ini, Perbarindo mencatat telah merampungkan 36 SKK. Target ke depannya ialah merampungkan semua modul, mulai dari modul enam untuk jajaran direksi dan komisaris BPR yang sudah selesai beberapa tahun yang lalu; lalu level lima untuk pejabat eksekutif BPR, dan juga fase empat untuk level supervisor dan level tiga untuk level staf BPR yang sedang dalam tahap penyusunan.
“Kita mimpinya, kalau seluruh modul itu kita rampungkan dan kemudian kita mampu menghasilkan para fasilitator yang hebat, kita delivery, maka target kita di 2025 seluruh SDM yang ada di BPR itu sudah mempunyai sertifikasi profesi. Sehingga target kita bahwa industri ini mampu dikelola, bukan hanya oleh pengurus yang profesional, tetapi seluruh SDM yang hebat, profesional dan produktif,” pungkas Joko. (*) Bagus Kasanjanu
Poin Penting Pemerintah memastikan formulasi UMP 2026 telah memasukkan indikator ekonomi seperti inflasi, indeks alfa,… Read More
Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More
Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More
Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More
Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More
Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More