Ekonomi Digital

Dorong Inklusi Keuangan Digital UMKM, Menkeu Sarankan Tiga Hal Ini

Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan dalam memperkuat rangkaian inovasi keuangan melalui digitalisasi, pihaknya menyarankan tiga kerangka kerja bagi ASEAN guna mendorong inklusi dan literasi keuangan digital bagi pelaku UMKM.

Pertama, menyediakan kumpulan data atau database yang jelas dan kuat untuk semua UMKM di ASEAN. Sehingga dengan adanya hal ini dapat mengidentifikasi kapasitas UMKM, tingkat inklusivitas, tata kelola dan kualitas kelembagaan.

Kedua, menyediakan fasilitas digital bagi UMKM diluar kredit/pembiayaan yaitu sistem pembayaran dan akses pasar. Sistem pembayaran elektronik merupakan produk yang berdampak besar terhadap kinerja UMKM dan semakin menonjol sejak pandemi Covid-19 melanda seluruh pelosok negeri di dunia.

“E-payment adalah produk yang mendukung fungsi dasar UMKM berupa transaksi langsung yang lebih mudah. Bahkan transaksi yang sangat kecil juga dapat difasilitasi tanpa menimbulkan biaya yang besar. Sistem pembayaran juga dapat meningkatkan kepercayaan dan inklusivitas,” ujar Sri Mulyani dalam High-Level Dialogue on Promoting Digital Financial Inclusion and Literacy for MSMEs, Rabu, 29 Maret 2023.

Kemudian, menyediakan fasilitas akses pasar, selain dari pembiayaan yang juga sangat penting. Ada beberapa bentuk fasilitas digital disamping pembayan yang dapat diberikan oleh lembaga keuangan, khususnya oleh fintech, bank, dan juga platform pasar digital. Ini termasuk program jaringan dengan pola atau model kemitraan dengan perusahaan besar.

“Menciptakan penyediaan dari fasilitas lembaga keuangan, misalnya, website atau aplikasi atau platform perbankan sebagai sarana pemasaran produk UMKM dan juga menyediakan inklusi UMKM dalam rantai pasok melalui platform,” ungkapnya.

Ketiga, peningkatan kapasitas UMKM, baik kualitas produk maupun pelaku UMKM. Program peningkatan kapasitas dapat dikombinasikan dengan program pembiayaan  bisa menjadi sangat ampuh untuk mempercepat pemberdayaan UMKM.

“Ruang lingkup peningkatan kapasitas Dalam hal ini, termasuk bagaimana mereka akan dapat membina dan mengembangkan keterampilan Inovasi. Serta mengelola keterampilan, misalnya, dalam pembiayaan dan ini pasti akan menciptakan peluang bagi banyak usaha kecil, terutama mikro untuk menjadi usaha formal,” jelasnya. (*)

Editor: Rezkiana Nisaputra

Irawati

Recent Posts

Hashim Djojohadikusumo Raih Penghargaan ‘Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability’

Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More

35 mins ago

Dua Saham Bank Ini Patut Dilirik Investor pada 2026

Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More

45 mins ago

Hashim Soroti Pentingnya Edukasi Publik Terkait Perubahan Iklim

Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More

2 hours ago

OJK Sederhanakan Aturan Pergadaian, Ini Poin-poinnya

Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More

3 hours ago

40 Perusahaan & 10 Tokoh Raih Penghargaan Investing on Climate Editors’ Choice Award 2025

Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More

3 hours ago

Jelang Akhir Pekan, IHSG Berbalik Ditutup Melemah 0,09 Persen ke Level 8.632

Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More

4 hours ago