Situbondo – Kabupaten Situbondo, salah satu wilayah penghasil udang di Jawa Timur memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi komoditas unggulan ekspor terutama untuk udang Windu dan udang Vaname. Apalagi komoditas udang Indonesia berkontribusi cukup besar terhadap total ekspor perikanan Indonesia, yakni sebesar 55,41%.
Berdasarkan data olahan dari IEB Institute, selama Januari-Mei 2022 ekspor udang dan olahannya mengalami peningkatan hingga 17,56% (YoY) atau mencapai USD 1,27 miliar dengan negara tujuan ekspor utama yaitu Amerika Serikat, Tiongkok, Jepang, Vietnam dan Thailand.
Melihat kontribusi dan potensi yang signifikan terhadap ekspor nasional, Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)/ Indonesia Eximbank sebagai Special Mission Vehicle Kementerian Keuangan RI bersama Pemerintah Kabupaten Situbondo bersinergi memberikan pelatihan dan juga pendampingan bagi para petambak udang di enam desa di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur dan beberapa waktu lalu LPEI telah meresmikan Desa Devisa Kluster Udang pada tanggal 15 Juli 2022 lalu.
Sinergi lintas kelembagaan ini sebagai perwujudan aksi Negara hadirkan pembinaan ekspor melalui LPEI dan pemangku kepentingan dalam mengoptimalkan kapasitas dan meningkatkan daya saing komoditas unggulan di suatu wilayah.
Sebagai tindak lanjutnya, LPEI bersama Pemerintah Kabupaten Situbondo menggelar pelatihan manajemen ekspor kepada 20 pembudidaya udang di Desa Devisa Klaster Udang yang berlokasi di Aula UPT Perikanan Budidaya, Dusun Pathek, Desa Gelung, Kecamatan Panarukan, Situbondo, Jawa Timur (28/7). Pelatihan ini dilaksanakan secara hybrid dan juga dihadiri secara fisik oleh Plt. Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Situbondo, perwakilan Kantor Wilayah III (Surabaya) LPEI dan perwakilan PT Panca Mitra Multi Perdana sebagai mitra bisnis para petambak udang.
Dalam pelatihan tersebut, Balai Perikanan Budidaya Air Payau (BPBAP) Situbondo memberikan pembekalan kepada para petambak mengenai manajemen usaha tambak, penyakit udang dan cara pencegahan, budidaya udang ramah lingkungan sera cara pengolahan limbah buangan. Hal ini sejalan dengan upaya LPEI dalam mewujudkan usaha yang bersifat environmental, social and governance.
“Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi manajemen Kelompok Budidaya Ikan (Pokdakan) dan petambak, menyempurnakan standar prosedur dan kualitas udang serta meningkatkan kemampuan petambak untuk mengelola limbah dengan baik,” ujar Direktur Eksekutif LPEI Riyani Tirtoso dalam keterangannya, Selasa, 2 Agustus 2022.
Plt. Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Situbondo, Kholil mengapresiasi atas terwujudnya kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Situbondo dan LPEI melalui program Desa Devisa Klaster Udang Situbondo. “Kami berharap selain dapat meningkatkan kompetensi dan keterampilan dalam membudidaya udang, pelatihan ini juga dapat menjadi role model bagi daerah lain di Kabupaten Situbondo dalam hal peningkatan kapasitas usaha baik untuk sektor UKM maupun desa,” kata Kholil. (*)
Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More
Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More
Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More
Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More
Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More
Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More