News Update

Dorong Ekspor RI, BNI Salurkan Pinjaman Berdenominasi Yen

Jakarta – Upaya untuk terus meningkatkan pertumbuhan ekspor Indonesia terus dilakukan dengan berbagai terobosan baru. Salah satu terobosan tersebut dilakukan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) dengan memberikan kredit berdenominasi Yen menggunakan skema jaminan SBLC untuk perusahaan-perusahaan berorientasi ekspor.

Penyaluran Kredit Berdenominasi Yen ini baru pertama kali dilaksanakan oleh Bank lokal di Indonesia dan disalurkan secara simbolis di Jakarta, Jumat (20 Juli 2018) pada acara Penandatanganan Perjanjian Kredit.

Pada kesempatan ini, BNI menyalurkan Kredit Berdenominasi Yen kepada salah satu perusahaan lokal penghasil suku cadang kendaraan yang berorientasi ekspor, yaitu PT Banshu Electric Indonesia. Hadir pada kesempatan tersebut Direktur Tresuri dan Internasional BNI Rico Rizal Budidarmo.

Rico menjelaskan, skema kredit ini menggunakan pola penjaminan berupa Standby Letter of Credit (SBLC) dari parent company yang berada di Jepang dan diterbitkan oleh bank rekanan BNI di Jepang.

“Pinjaman dalam bentuk Yen ini dimungkinkan dengan adanya dukungan dari Cabang BNI yang berada di Tokyo, Jepang dan juga dari bank rekanan BNI di Jepang yaitu The Hyakujushi Bank Ltd., sehingga BNI dapat memberikan pinjaman Yen dengan bunga yang kompetitif,” kata Riko di Jakarta, Jumat 20 Juli 2018.

Riko menambahkan, dengan pola ini, maka assessment risiko juga ditekankan kepada Counter party (bank Penerbit/ Penjamin SBLC), bukan ditekankan pada calon debiturnya. Pola ini juga memberikan alternatif jaminan yang semula berupa fixed asset menjadi jaminan dari perbankan Jepang berupa SBLC.

Riko mengatakan, skema pinjaman dengan jaminan SBLC ini relatif lebih mudah diaplikasikan bagi perusahaan-perusahaan Jepang di Indonesia. “Kami hanya menggunakan syarat 1 tahun untuk laporan keuangan perusahaan dan jaminan SBLC dari bank mereka yang berada di Jepang. Bank tersebut harus sudah bekerja sama dengan BNI. Dengan kemudahan syarat tersebut, maka dimungkinkan bagi perusahaan Jepang yang baru beroperasi minimal 1 (satu) tahun untuk mendapatkan fasilitas pembiayaan,” jelas Riko.

Pemberian pinjaman kepada perusahaan Jepang ini merupakan bentuk komitmen BNI dalam mendorong / mendukung investasi asing khususnya perusahaan-perusahaan Jepang di Indonesia dan sekaligus memberikan layanan perbankan secara menyeluruh kepada nasabah-nasabah pelaku usaha mikro dan kecil (UKM). Nasabah UKM BNI ini juga merupakan perusahaan asal Jepang yang tercatat sebagai nasabah Bank Regional Jepang (JRB) yang telah bekerja sama dengan BNI.

“Kami mengharapkan UKM Jepang lainnya juga tertarik untuk mendapatkan pembiayaan melalui skema ini. Bila ada perusahaan Jepang yang telah menggunakan bank lain tentunya mereka akan mereferalkannya kepada perusahaan Jepang lainnya,” tambah Rico .

Baca juga: Kredit BNI Tumbuh 11,1% di Semester I 2018

PT Banshu Electric Indonesia merupakan perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA) asal Jepang joint venture dengan perusahaan lokal indonesia yang memproduksi spare part otomotif wire harness. Dengan penjualan berbasis ekspor sebesar 43%, BNI berkomitmen untuk dapat mendukung perusahaan-perusahaan lokal yang berbasis ekspor.

Dengan adanya persaingan global yang menuntut perusahaan-perusahaan lokal yang berorientasi ekspor untuk lebih efisien dalam hal cost of money, maka dengan jaringan global dan dukungan dari kantor-kantor cabang BNI yang berlokasi di 7 negara, BNI dapat memberikan dukungan dalam bentuk International Banking Product melalui skema pembiayaan yang kebih menarik dan kompetitif.

Tak hanya itu, mengingat pentingnya hubungan ekonomi di antara dua negara ini, BNI telah menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan perbankan Jepang (Japan Regional Bank/ JRB). Langkah BNI ini merupakan upaya untuk memaksimalkan bisnis perbankan di Tanah Air, menyusul semakin besarnya arus investasi asing khususnya investasi Jepang ke Indonesia.

Dalam kerja sama dengan JRB tersebut terbuka peluang bagi BNI untuk menyediakan jasa perbankan bagi investor Jepang yang menanamkan modalnya di Indonesia. Kerja sama ini juga membuka peluang bagi BNI untuk mendukung ekspor bagi perusahaan-perusahaan lokal di Indonesia yang mempunyai hubungan kerja sama dengan investor-investor dari luar negeri.

Seperti diketahui saat ini BNI telah mempunyai Unit Japan Desk sebagai unit khusus yang menangani perusahaan-perusahaan Jepang yang akan berinvestasi di Indonesia maupun yang telah beroperasi di Indonesia. Mereka tersebar di kawasan industri di Indonesia antara lain Kawasan Industri KIIC, MM2100, Jababeka, EJIP, hingga Suryacipta.(*)

Suheriadi

Recent Posts

Harita Nickel Raup Pendapatan Rp20,38 Triliun di Kuartal III 2024, Ini Penopangnya

Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More

2 hours ago

NPI Kuartal III 2024 Surplus, Airlangga: Sinyal Stabilitas Ketahanan Eksternal Terjaga

Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More

2 hours ago

Peluncuran Reksa Dana Indeks ESGQ45 IDX KEHATI

Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More

3 hours ago

Pacu Bisnis, Bank Mandiri Bidik Transaksi di Ajang GATF 2024

Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More

4 hours ago

Eastspring Investments Gandeng DBS Indonesia Terbitkan Reksa Dana Berbasis ESG

Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More

5 hours ago

Transaksi Kartu ATM Makin Menyusut, Masyarakat Lebih Pilih QRIS

Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More

5 hours ago