Cirebon – Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) bersinergi dengan Kementerian Perdagangan Republik Indonesia untuk mendorong Ekspor Nasional khususnya sektor UKM berorientasi ekspor. Adapun sinergi yang dilakukan Kementerian Perdagangan RI dan LPEI sudah terjalin sejak lama.
“Kami mendukung sinergi Kementerian Perdagangan RI bersama LPEI sebagai Special Mission Vehicle (SMV) Kementerian Keuangan RI untuk bersama-sama meningkatkan ekspor nasional melalui berbagai fasilitas Pembiayaan, Penjaminan, Asuransi dan Jasa Konsultasi,” ujar Direktur Eksekutif LPEI, D. James Rompas saat press conference Trade Expo Indonesia di Cirebon, Kamis, 5 November 2020.
Dirinya menjelaskan, melalui Trade Expo Indonesia, Kementerian Perdagangan dan LPEI akan memfasilitasi para pelaku UKM berorientasi Ekspor untuk bertemu para calon buyer dari luar negeri.
“Kami mendukung sepenuhnya penyelenggaraan Virtual Trade Expo Indonesia 2020 pada tanggal 10-16 November mendatang. Meski masih berada di tengah-tengah pandemi COVID-19, kami tetap berupaya mendukung para UKM atau eksportir Indonesia untuk mendapatkan akses bertemu dengan buyer maupun calon buyer luar negeri,” ucap James Rompas.
Virtual Trade Expo Indonesia menjadi ajang promosi bagi produk-produk Indonesia sekaligus business matching antara para pelaku usaha dengan buyer mancanegara. Pada event tersebut, LPEI akan mengikutsertakan 12 mitra binaan pilihan yang berasal dari program Jasa Konsultasi yang dinamakan Coaching Program for New Exporter (CPNE).
Program ini sendiri bertujuan untuk memberikan pendampingan kepada pelaku usaha agar siap menjadi eksportir dan bankable. Selain itu, LPEI juga akan menggelar Coaching Clinic bagi para pelaku UKM untuk menambah pengetahuan dalam berbisnis dan menembus pasar ekspor.
Sementara itu, Menteri Perdagangan RI, Agus Suparmanto menekankan pentingnya sinergi antar lembaga. Saat ini berbagai terobosan untuk mendukung percepatan dan peningkatan ekspor sangat diperlukan. Sinergi antara dunia usaha, antar lembaga perbankan dan pemerintah jadi salah satu faktor pendukungnya. Sebagai perwujudan sinergi itu LPEI, BNI dan BRI menyerahkan secara simbolis pembiayaan ekspor senilai Rp16,1 miliar kepada 11 UKM berorientasi ekspor.
D. James Rompas menambahkan, saat ini LPEI juga menerima penugasan Pemerintah dalam program Penugasan Khusus Ekspor (PKE) UKM Berorientasi Ekspor yang diluncurkan berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan RI No.372/KMK.08/2020. Pada kesempatan acara ini disampaikan secara simbolis penyaluran fasilitas pembiayaan Kredit Modal Kerja melalui skema PKE UKM Berorientasi Ekspor kepada 2 (dua) pelaku usaha UKM berorientasi ekspor yaitu PT Urchindise Indonesia dan CV Indo Arab Interprise.
“Di masa pemulihan akibat pandemi, LPEI menilai banyak pelaku usaha yang membutuhkan dukungan finasial maupun non finansial,” paparnya.
Dalam hal bentuk dukungan finansial, kata dia, LPEI memiliki produk Penjaminan dimana LPEI berperan sebagai credit enhancer yang dapat dimanfaatkan pelaku usaha untuk mendapatkan akses pembiayaan dari bank. “Akses pembiayaan ini dibutuhkan oleh pelaku usaha untuk memulihkan roda bisnisnya dan bangkit dari keterpurukan akibat perlemahan aktivitas ekonomi yang di sebabkan oleh Pandemi,” imbuh James Rompas.
Adapun dukungan non finansial, salah satunya dilakukan LPEI dengan mendampingi UMKM di daerah melalui program Desa Devisa dengan tujuan UMKM tersebut dapat mandiri mengelola usaha hingga akhirnya mampu melakukan ekspor. (*)
Jakarta - Masyarakat perlu bersiap menghadapi kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen pada 2025. Salah… Read More
Jakarta - Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif (Kemenkraf/Bekraf) memproyeksikan tiga tren ekonomi kreatif pada 2025. … Read More
Jakarta - Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengungkapkan bahwa sejumlah barang dan jasa, seperti… Read More
Jakarta - Pemimpin tertinggi Gereja Katolik Sedunia Paus Fransiskus kembali mengecam serangan militer Israel di jalur… Read More
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik dibukan naik 0,98 persen ke level 7.052,02… Read More
Jakarta – Pengamat Pasar Uang, Ariston Tjendra, mengungkapkan bahwa kebijakan pemerintah terkait kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN)… Read More