Dorong Ekonomi Digital Syariah, KNKS Gelar Islamic Digital Day

Jakarta – Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS) pada hari ini menyelenggarakan Islamic Digital Day di Financial Club Graha Niaga guna mendorong tumbuhnya inovasi, teknologi dan digital platform berbasis syariah sebagai bagian yang terintegrasi dengan gaya hidup masa kini yang menuntut pelayanan prima, cepat, mudah, nyaman dan berkah.

Pada kesempatan ini Islamic Digital Day membahas tema “Potensi Ekosistem Ekonomi Syariah Digital Indonesia”. Kegiatan dimulai dengan penyampaian keynote speech oleh 2 anggota Dewan Pengarah KNKS, yaitu Prof. Dr(HC). KH Ma’ruf Amin (Ketua Umum MUI/DSN MUI) dan Bambang Brodjonegoro (Menteri PPN/ Kepala Bappenas). Hadir beberapa panelis, antara lain Afdhal Aliasar (Direktur Pengembangan Ekonomi Syariah dan Industri Halal KNKS), Fajrin Rasyid (Presiden Bukalapak), Widjayanto Djaenudin (Group Head Sales & Sharia Unit LinkAja), dan Dr. Oni Sahroni (Ahli Ekonomi Syariah).

Direktur Pengembangan Ekonomi Syariah dan Industri Halal KNKS, Afdhal Aliasar menjelaskan bahwa Ekosistem Ekonomi Syariah Digital perlu dikembangkan untuk pemenuhan kebutuhan seiring dengan berkembangnya teknologi dan pola bisnis yang demikian cepat.

“Ekosistem ini merupakan integrasi dari inovasi, teknologi dan platform digital sesuai dengan prinsip syariah untuk memfasilitasi gaya hidup 4.0 yang menuntut pelayanan prima fully-digital,” kata Afdal di Jakarta, Senin 16 September 2019.

Tak hanya itu, penyelenggaraan tersebut juga sejalan dengan mewujudkan Masterplan Ekonomi Syariah Indonesia (MEKSI) 2019-2024 pada Mei 2019 oleh Presiden Jokwi yang mempunyai visi menjadikan Indonesia sebagai pemain utama ekonomi syariah terkemuka dunia.

Afdal optimis, salah satu strategi pengembangan syariah utamanya adalah Penguatan di bidang ekonomi digital yaitu perdagangan (e-commerce, market place) dan keuangan (teknologi finansial).

The State of the Global Islamic Economy Report 2018-2019 mencatat besaran total pengeluaran belanja masyarakat Muslim dunia pada 2017 di berbagai sektor halal mencapai USD 2,1 triliun dan diperkirakan akan terus tumbuh hingga USD 3 triliun pada 2023. Sejalan dengan kondisi global tersebut, Indonesia memiliki potensi yang luar biasa untuk memanfaatkan peluang dari berkembangnya industri halal global. (*)

Editor: Rezkiana Np

Suheriadi

Recent Posts

IHSG Sesi I Ditutup Lanjut Menguat 0,87 Persen di Level 8.612

Poin Penting IHSG sesi I menguat 0,87 persen ke level 8.612,47 dengan nilai transaksi mencapai… Read More

3 hours ago

Rupiah Tertekan di Awal Pekan, Pasar Waspadai Arah Kebijakan dan Sentimen Global

Poin Penting Rupiah dibuka melemah 0,16 persen ke level Rp16.772 per dolar AS pada awal… Read More

6 hours ago

Harga Emas Antam Senin Ini Turun, Cek Daftar Lengkapnya

Poin Penting Harga emas Antam turun Rp9.000 ke Rp2.596.000 per gram. Buyback ikut melemah ke… Read More

7 hours ago

IHSG Awal Pekan Terakhir 2025 Dibuka Menguat 0,35 Persen ke Level 8.568

Poin Penting IHSG dibuka menguat 0,35 persen ke level 8.568 pada perdagangan awal pekan terakhir… Read More

8 hours ago

IHSG Masih Rawan Koreksi, 4 Saham Ini Direkomendasikan

Poin Penting IHSG rawan koreksi dan berpotensi turun ke area 8.464-8.493. Tekanan jual masih dominan,… Read More

9 hours ago

Keuangan Berkelanjutan: Antara Regulasi dan Realita di Indonesia

Oleh Anna Sardiana, Akademisi - Dosen Indonesia Banking School Jakarta DALAM satu dekade terakhir, keuangan… Read More

10 hours ago