Jakarta – Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) terus berkomitmen untuk memberdayakan pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) perempuan dalam ekosistem ekspor. Langkah ini dilakukan sebagai upaya LPEI dalam mengembangkan UMKM perempuan hingga menjadi eksportir produk-produk unggulan yang berkelanjutan, sehingga dapat berkontribusi bagi pembangunan ekonomi Indonesia.
“Pemberdayaan perempuan, inklusi keuangan, serta tujuan mencapai sustainable development goals, melalui penciptaan produk ramah lingkungan menjadi karakter pelaku usaha yang hadir pada hari ini. Sebagai contoh Wardah yang memiliki pabrik seluas 2000 hektar dan menjadi tuan rumah di negeri sendiri diantara kosmetik luar negeri ternama,” ujar Direktur Eksekutif LPEI Riyani Tirtoso seperti dikutip 23 Mei 2022.
Sementara itu, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengungkapkan, bahwa pemerintah memiliki banyak instrumen untuk mendukung pelaku usaha di dalam negeri untuk menembus pasar ekspor. “Pemerintah punya banyak sekali instrumen pajak, Bea Cukai, Kawasan Berikat, Kawasan Ekonomi Khusus, kawasan industri untuk tujuan ekspor, semuanya merupakan instrumen kita,” ungkapnya.
Selain itu, kata Sri Mulyani, di dalam negeri juga punya pemerintah daerah yang bisa melakukan transfer keuangan hingga dana desa bisa mendukung hal tersebut. “Kita juga punya program UMI, PIP, dan KUR untuk bisa mendukung dari sisi pendanaan. Kita juga punya produk untuk penjaminan. Instrumennya sudah banyak, sehingga yang diperlukan adalah untuk meng-orkestrasi policy, regulasi, instrumen dan sinergi sehingga para eksportir tidak merasa sendirian,” tambahnya.
Direktur Pelaksana Bidang Hubungan Kelembagaan LPEI Chesna F Anwar pun menyatakan, bagi para UMKM yang bingung mau ekspor produk apa, mari bicara dan diskusi dengan tim karena LPEI memiliki National Export Dashboard (NED). “Platform ini memiliki berbagai ragam data seperti produk yang high demand, negara tujuan ekspor, requirementnya seperti apa yang akan membantu proses edukasi para calon eksportir,” tuturnya.
LPEI sendiri telah meluncurkan program Community Development for Women Empowerment, di mana program ini merupakan bagian dari pengembangan dan diversifikasi Program Desa Devisa LPEI yang fokusnya adalah pemberdayaan wanita serta produk ekspor berkelanjutan.
Peluncuran program ini diharapkan bisa memberikan developmental impact dari sisi kuantitas dan kualitas, sehingga akan lebih banyak lagi mitra binaan LPEI yang dapat berbagi pengalaman dan kunci-kunci sukses mereka sebagai UMKM perempuan dalam ekosistem ekspor berkelanjutan.
Dalam memberdayakan perempuan berwiraswasta LPEI menggelar Webinar Nasional: Perempuan Tangguh dalam Ekspor Berkelanjutan, perjalanan ke W20 pada . Lewat Webinar Nasional ini, LPEI berkomitmen untuk membangun persepsi bersama dan pemahaman pentingnya perempuan dalam sektor usaha berorientasi ekspor dengan menghadirkan narasumber-narasumber perempuan yang telah berpengalaman dalam mengembangkan usaha hingga menjadi eksportir produk-produk unggulan yang berkelanjutan, berkontribusi bagi pembangunan ekonomi Indonesia. (*)
Jakarta – Bank Indonesia (BI) akan segera meluncurkan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) berbasis NFC (Near Field Communication)… Read More
Jakarta – PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) buka suara soal isu kebocoran data nasabah yang disebabkan… Read More
Jakarta - PT Daya Intiguna Yasa Tbk (MDIY) atau emiten ritel Mr.DIY, menyatakan bahwa raihan… Read More
Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi I hari ini, Kamis, 19… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) akan memperluas layanan BI FAST dengan menghadirkan fitur transaksi kolektif (bulk… Read More
Jakarta – Harga saham PT Daya Intiguna Yasa Tbk (MDIY) anjlok 24,24 persen atau terkena… Read More